Paskah Mengubah Kehidupan
Hari itu hari minggu, hari Paskah pertama. Seperti yang kita alami sebagai orang Kristen, kita merayakan minggu Paskah setiap tahunnya. Yesus sudah bangkit. Namun, tidak bagi para murid. Hari itu seperti hari Minggu biasa. Layaknya hari Sabat pada umumnya. Yesus sudah mati tiga hari sebelumnya dan meninggalkan mereka dalam ketakutan. Takut dan cemas menunggu kapan para serdadu menangkap dan memenjarakan mereka. Takut karena mereka merasa Yesus sudah tidak ada lagi untuk melindungi mereka. Cemas dan khawatir karena kini mereka dalam posisi dikejar-kejar oleh pemerintah Romawi.
Maria dan beberapa wanita sudah datang sebelumnya dan mengatakan bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di kubur. Petrus dan Yohanes kemudian sudah membuktikan kebenaran kabar itu. Namun, mereka kembali ke tempat persembunyian. Ketakutan. Cemas. Bersembunyi di balik pintu rumah yang rapat. Ingin melakukan sesuatu tapi tak tahu apa yang harus dilakukan sungguh tidak mengenakkan. Mereka sudah tahu bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian tetapi ketakutan itu masih tetap ada dan menyesakkan dada. Yesus sudah bangkit dari kematian, lantas?
Apakah Paskah Mengubah Hidup Kita?
Kita jangan pernah menyalahkan para murid Yesus pada masa itu. Sebab, jika kita boleh bercermin, hal seperti itulah yang paling sering kita alami dan rasakan sampai dengan saat ini. Setiap tahun kita merayakan Paskah. Dan kita sudah mengetahui kebenaran: bahwa Yesus sudah bangkit dan mengalahkan kematian. Ia menang atas maut. Dan yang pasti Ia menyelamatkan kita dari dosa dan hukuman. Namun, sekali lagi, Paskah masih merupakan sebuah peringatan tahunan biasa. Bukan sebuah kuasa kemenangan dan kebangkitan. Setiap hari kita bahkan masih khawatir dan cemas: apakah saya dapat melalui masalah ini? Apakah kita dapat terus melanjutkan hidup di tengah-tengah kenaikan harga barang yang terus terjadi? Bagaimana dengan kebutuhan sekolah anak? Apakah saya dapat memperoleh pekerjaan yang layak? Dan masih banyak lagi.
Begitu Yesus hadir dan memberikan Roh Kudus kepada para murid, barulah di titik itu Paskah telah menjadi sebuah kuasa kemenangan. Kuasa inilah yang menjadi sumber penghiburan dan kekuaran bagi para murid. Mereka tidak lagi takut dan bersembunyi, melainkan menjadi begitu bersemangat untuk berkeliling dan memberitakan Injil. Paskah mengubahkan kehidupan para murid. Mereka menyampaikan berita sukacita yang mereka alami: Yesus sudah bangkit. Mereka juga menjadi yakin dan teguh, bahwa Yesus akan selalu menyertai dan membimbing mereka di tengah pelbagai masalah dan tantangan.
Ada kisah Petrus yang awalnya menyangkal Yesus, kini berubah menjadi pemberita Injil yang berani dan bersaksi demi Yesus. Ada kisah Maria Magdalena yang menangis saat berpikir bahwa mayat Yesus dicuri orang, kini berseru, “Aku telah melihat Tuhan.” Ada kisah para murid yang kini juga berkobar-kobar untuk memberitakan injil.
Semua itu seharusnya dapat terjadi kepada setiap kita hari ini. Jika Yesus sudah bangkit, mengapa kita masih diliputi oleh rasa cemas dan ketakutan? Harga-harga memang terus merangkak naik, keadaan ekonomi dan politik juga masih belum menentu. Belum lagi kebutuhan sekolah anak dan masalah keluarga. Pergumulan dan tantangan memang tidak akan pernah berhenti, namun perjumpaan dengan kuasa Yesus itulah yang menentramkan hati kita. Memberikan damai sejahtera. Itulah Paskah. Paskah mengubah kehidupan kita.
Sumber gambar : www.cdodev.com