Pesan Untuk Asmirandah
Belakangan ini banyak berita mengenai sosok Asmirandah yang masuk ke Kristen. Asmirandah yang kini telah menjadi istri dari Jonas Rivanno terlihat ikut dalam kebaktian dan berdoa di dalam Gereja, seperti yang dilaporkan oleh Tribunnews. Menanggapi hal ini, Asmirandah dalam sebuah wawancaranya mengaku lelah ketika kehidupan pribadinya diungkit-ungkit oleh media. Dia meminta media massa untuk menghargai privasi dirinya dan keluarganya. Bagaimana pendapat kita? Berikut adalah pesan untuk Asmirandah seperti yang tertulis dalam Alkitab.
Pesan Untuk Asmirandah
Masuk Kristen bukan berarti semua masalah selesai. Bukan berarti kehidupan jadi nyaman. Justru yang terjadi malah sebaliknya. Orangtua dan keluarga mengecam. Sahabat dan kerabat pun membuang muka. Teman-teman yang dahulu ada dekat kita, bisa jadi pergi menjauh. Tapi memang begitu seharusnya. Inilah maksud perkataan Yesus dalam Matius 10:37, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagiku.”
Ayat selanjutnya pun senada dengan ayat 37, sebuah pesan untuk Asmirandah. “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Matius 10:38-39). Perkataan Yesus sangat tegas dan tajam.
Bagi muslim, mengikut Kristen tidak hanya panggilan. Itu adalah panggilan untuk mati.
(Nabeel Quareshi)
Pesan untuk Asmirandah: Orang-orang yang disayang pasti akan kecewa atas keputusanmu. Yang lainnya mungkin akan menarik diri karena menyesal mengenalmu. Tapi tak apa-apa, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku” (Mazmur 27:10).
Tuhan yang telah memanggil kita adalah Tuhan yang telah merasakan penderitaan dan kesakitan. Bahkan jauh lebih berat dari apa yang bisa rasakan dan bayangkan. Dia mati di kayu salib untuk menanggung murka Allah atas segala dosa yang kita diperbuat. Tapi oleh Dialah kita menerima panggilan agung. Panggilan untuk mengikut Yesus menderita dan memikul salib. Panggilan untuk mencari dan mengikutinya, meski harus kehilangan segalanya. Sebab di saat itulah kita dapat mengikut Yesus sepenuhnya. Saat bilamana kita melepaskan dan merelakan segalanya dalam hidup.
Sumber Gambar : data.tribunnews.com
Sumber Berita : www.christianitytoday.com/christ-called-me-off-minaret
Sumber Video : Youtube