Rasa Aman dan Damai Sejahtera
Saat kehidupan berjalan normal…
Kehidupan kita sehari-hari berlangsung dengan sangat nyaman dan menyenangkan. Kita belajar, pergi ke sekolah, bermain. Pergi bersama dengan keluarga untuk rekreasi. Semua berlangsung menyenangkan.
Tapi hari itu datang. Hari dimana semua yang kita miliki hilang tiba-tiba. Semuanya berubah. Ada angin topan,banjir, gempa bumi yang menyerang. Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu yang tersisa hanyalah ketakutan dan barang-barang yang hancur. Orang-orang yang kita cintai, semuanya telah pergi. Semuanya lenyap, hilang, tidak berbekas.
Mungkin ada orang yang menolong. Tim penyelamat melakukan apa yang bisa dilakukan. Kerabat atau teman dekat mungkin bisa menghibur dan menolong. Mereka juga membantu merapikan barang-barang yang rusak, dan hal-hal lainnya. Kita benar-benar sangat terbantu.
Kenalkah kamu siapa yang memelihara semuanya?
Rasa aman dan damai sejahtera
Apakah kamu kenal siapa yang melihat semua yang terjadi di atas bumi ini? Ya, ada Tuhan Allah yang melihat dan memelihara semuanya itu. Dalam Matius 10:29-31 dikatakan,
“Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”
Tuhan Allah mengetahui semua yang terjadi, termasuk kesedihan di dalam hati kita. Tuhan lah tempat perlindungan dan kekuatan kita di saat kita lemah.
“Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal” (Yesaya 26:3-4)
Mengenal Tuhan membawa rasa aman dan damai sejahtera
Alkitab berkata bahwa tidak ada apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:38-39).
Ini adalah bukti dari rasa aman dan damai sejahtera itu. Kemudian dalam Kristus Yesus kita juga memiliki suatu pengharapan.
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:1-3).
Ya, ada pengharapan yang luar biasa. Pengharapan yang jauh melebihi segala penderitaan dan kesedihan yang kita alami selama di dunia. Ya, ada pengharapan di dalam Tuhan Allah.
Menjauhkan penghalang rasa aman dan damai sejahtera
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23)
Sungguh, semua jiwa Aku punya. Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.
Kita tidak bisa mengelak. Mungkin kita berpikir, “Ah, saya tidak pernah berbuat dosa.” Tapi sesungguhnya dosa itu ada di hati yang dalam. Saat kita mengutamakan diri kita dan tidak mau menerima kehadiran Allah, itulah dosa yang sebenarnya. Dan sesungguhnya secara natural kita selalu melawan Tuhan, tidak mau mengikuti Tuhan.
Kita memilih jalan lain, berbalik dari jalan yang telah ditentukan Tuhan Allah. Kalau begitu bagaimana? Seperti tertulis dalam Alkitab, itu semua akan berakhir dengan kematian. Tapi,
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Tuhan Yesus telah mati, menggantikan kita yang seharusnya mati. Tuhan Yesus tersalib untuk menghapus segala murka Allah terhadap kita yang berdosa. Lantas apa yang harus kita lakukan? “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan” (Kisah Para Rasul 3:19).
Bila kita percaya dan mengakui bahwa Tuhanlah Juruselamat dan telah menebus dosa kita, kita akan diubahkan. Kita dijadikan baru sesuai dengan kehendak Allah. “Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Yehezkiel 36:26)
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17).
Tuhan memberikan rasa aman dan damai sejahtera
Hati baru yang Tuhan berikan akan juga memperbarui hubungan kita dengan Allah. Bila kita mengakui dosa kita, bertobat, dan percaya kepada Tuhan Yesus Juruselamat kita, kita akan mendapatkan rasa aman dan damai sejahtera itu. Rasa aman dan damai sejahtera yang sesungguhnya, yang tidak dapat hilang dalam keadaan apapun.
Mungkin tetap ada penderitaan dan kesedihan yang menyerang hidup kita, tapi rasa aman dan damai sejahtera dari Tuhan Allah tidak pernah hilang. Kita akan terus merasakannya walau dalam badai kehidupan sekalipun.
Sumber Gambar : BlogSpot