Surat Cinta dari Allah
Hari ini di Televisi ada acara menyambut Hari kasih sayang. Acaranya menarik dan sangat menyentuh menurut saya. Jadi sebuah keluarga diliput kegiatannya sehari-hari lewat kamera tersembunyi. Si ayah biasanya sering membentak sama istrinya. Dua orang anak laki-laki juga sering berkelahi dan marah-marah sama mamanya. Tapi meskipun begitu, si mama tetap diam saja dan tidak pernah berkata apa-apa.
Nah, suatu hari si Ibu disuruh pergi ke luar rumah, alasannya karena ada keperluan. Si ayah dan anak-anak yang libur sama sekali tidak memperhatikan. Selang beberapa waktu, si ayah dan anak-anaknya mulai kelaparan dan ingin makan siang. Mereka memanggil-manggil si ibu namun si ibu tidak datang-datang. Barulah si ayah ingat kalau istrinya pergi dari tadi pagi. Si ayah yang sudah keroncongan berusaha membuat makan siang, tapi malah jadi gosong. Meskipun rasanya tidak enak, mereka bertiga terpaksa harus menyantap makan siang gosong itu.
Menjelang sore hari, si ibu masih belum pulang juga. Anak-anak mulai gelisah dan bertanya ke mana mama. Si ayah juga mulai kuatir takut-takut terjadi hal yang buruk sama istrinya. Mereka berkali-kali mencoba menelepon si ibu namun rupanya telepon genggam si ibu tertinggal di meja. Saat suasana mulai kacau, produser acaranya datang ke rumah itu dan menanyakan perasaan mereka. Ayah dan anak-anaknya sedih dan takut kalau-kalau kehilangan si ibu. Si produser kemudian meminta si ayah dan anak-anak untuk menulis sebuah surat kepada si ibu. Apabila nanti si ibu kembali, maka mereka membacakannya pada si ibu.
Singkat kata, saat malam tiba, si ibu kembali ke rumah. Tidak seperti biasanya, anak-anak serta suaminya langsung berlari menyambut dan memeluk si ibu. Si ibu minta maaf karena pulang terlambat dan segera menyiapkan makan malam. Mereka pun makan malam dengan gembira. Makanannya enak, tidak seperti buatan si ayah yang gosong. Setelah makan selesai, anak-anak dan si ayah mengelurkan surat dari kantong mereka dan membacakannya untuk si ibu bergantian. Mereka minta maaf karena sering mengecewakan dan membuat si ibu sedih. Mereka juga menyampaikan ucapan terimakasih “Arigatou” kepada si ibu. Si ibu yang mendengarnya meneteskan air mata dan memeluk mereka.
Meskipun tidak menyampaikannya spontan, kasih dan sayang bisa diungkapkan juga dengan menulis dan membaca surat. Surat adalah sarana sekaligus juga bukti, tanda kasih kepada orang lain.
Surat Cinta dari Allah
Begitu pula dengan Allah. Kata-kata dalam Alkitab seluruhnya adalah surat cinta dari Allah bagi manusia. Cinta Allah yang dibuktikan dengan kedatangan Yesus di dalam dunia. Yesus kemudian disalibkan, mati, dan kemudian bangkit kembali adalah bukti hidup dan nyata kasih Allah bagi kita semua.
Kita yang telah menerima kasih Allah dipanggil untuk menjadi “surat” bagi mereka yang belum mengenal Yesus. Kita adalah surat terbuka Kristus yang “ditulis bukan dengan tinta, tapi dengan Roh dari Allah yang hidup” (2 Korintus 3:3). Inilah surat cinta dari Allah itu.
Bulan Februari diperingati sebagai bulan kasih sayang. Orang-orang memberikan hadiah-hadiah untuk menyatakan rasa cintanya. Orang juga mengirimkan surat untuk mewakili perasaannya. Tapi jauh sebelum hari kasih sayang dirayakan, dunia telah menerima sepucuk surat cinta. Surat cinta dari Allah. Dan surat cinta dari Allah itu telah mengubah seluruh kehidupan kita.
sumber gambar : whatgodsaidtonight