Tak Pernah Berhenti
Sebetulnya Allah tak pernah berhenti dan selalu setia untuk memberkati manusia. Dari awal penciptaan manusia hingga kini, semua orang pasti mengakui penyertaan dan campur tangan Allah dalam hidup mereka, tak terkecuali. Coba kita lihat dalam Kejadian pasalnya yang pertama. Kalau Anda membacanya dengan baik, pasti Anda dapat menemukan satu alur yang menarik yang Allah lakukan dalam kisah 7 hari penciptaan. Manusia diciptakan pada hari keenam. Pada hari sebelumnya, Allah menciptakan langit dan bumi, cakrawala, darat dan laut, benda penerang di langit, tumbuh-tumbuhan, dan hewan-hewan. Semuanya itu sudah selesai diciptakan dulu, baru manusia diciptakan dan hadir di taman Eden. Manusia bisa berlari dan berjalan ke sana kemari. Makan buah-buahan. Melihat matahari dan indahnya bintang. Indah bukan? Apa jadinya kalau manusia diciptakan lebih dulu? Bisa-bisa manusia malah tidak nyaman hidup di dalam taman Eden. Bayangkan, semuanya masih gelap gulita, semuanya masih permukaan air, dan belum ada tumbuhan untuk dapat dimakan. Sadarkah Anda betapa baiknya dan hebatnya Tuhan?
Allah jugalah yang menciptakan penolong yang sepadan untuk manusia itu, lihat Kejadian 2: 20-22. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang di hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Mungkin saat manusia memberi nama kepada hewan, ia melihat bahwa setiap hewan memiliki pasangannya sendiri. Jadi, dia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Dari situlah Allah bertindak, memenuhi kebutuhan manusia itu. Dia memberikan penolong yang sepadan, yaitu perempuan.
Bahkan saat manusia telah jatuh ke dalam dosa pun, Allah tetap mengasihi dan merawat mereka. Coba Anda perhatikan kejadian 3: 21. Disitu diceritakan bahwa Allah membuat pakaian dari kulit binatang kepada manusia dan istrinya itu. Manusia yang waktu itu sudah merasa malu karena dosa, hanya membuat pakaian dari daun pohon ara, yang mungkin mudah rusak dan hancur. Allah kemudian bertindak dan campur tangan. Dia harus mengorbankan binatang untuk dibunuh, dan diambil kulitnya untuk dijadikan pakaian dan diberika kepada manusia dan istrinya. Lihat, ada yang mesti dikorbankan karena dosa. Dari kejadian 3 pun sudah ada kisah mengenai kematian dan pengorbanan yang harus dilakukan karena dosa. Yang nantinya semua akan genap dalam hidup Yesus Kristus.
Jadi mengapa Anda masih meragukan penyertaan Tuhan?
Datanglah padanya dan ucapkanlah syukur kepada-Nya!