Yesus Menggenapkan Perjanjian Baru
Kelahiran Yesus menggenapi seluruh nubuatan dan janji-janji Allah sepanjang masa. Kalau kita melihat Alkitab Perjanjian Baru khususnya kitab Injil kita akan sering menemukan ayat-ayat pararel ke Perjanjian Lama. Ini adalah tanda sekaligus bukti bahwa Yesuslah yang dimaksudkan dalam nubuatan nabi dan firman Tuhan Allah dalam masa Perjanjian Lama. Mulai dari berita kelahiran-Nya, sabda-sabda yang ucapkan-Nya, perintah-perintah yang diajarkan-Nya, hingga saat menjelang kematian-Nya, semua yang dilakukan Yesus menggenapkan seluruh nubuatan dan firman dalam Perjanjian Lama.
Yesus Menggenapkan Perjanjian Baru
Kali ini saya khusus ingin membahas mengenai Perjanjian Baru yang kekal abadi. Perjanjian baru yang dinubuatkan oleh Nabi Yeremia sudah dibahas dalam artikel sebelumnya. Dan melalui artikel ini kita akan melihat lebih dalam lagi penggenapan nubuatan itu lewat kehidupan Yesus Kristus. Dengan kata lain, Yesus menggenapkan Perjanjian Baru.
Dalam Perjamuan Malam terakhir sebelum Yesus menderita sengsara, Yesus menggenapi nubuatan Perjanjian Baru tersebut. Kisah ini terdapat dalam Matius 26:27-28. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Lukas pun mencatat hal serupa. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu” (Lukas 22:20).
Paulus pun dengan mantap mengutip nubuatan Nabi Yeremia dan menuliskannya dalam Ibrani 8, khususnya dari ayat 8-12.
Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka,” demikian firman Tuhan. “Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.
Yesus menggenapi Perjanjian Baru itu. Menurut Perjanjian yang Lama, umat Allah harus terus mengingat dan taat akan perjanjian yang difirmankan Allah dan dituliskan dalam Loh Batu. Inilah perjanjian yang disebut Hukum Taurat. Hukum Taurat penuh dengan perintah-perintah dan peraturan yang harus dilakukan. Tapi kenyataannya manusia tidak bisa melakukan semuanya. Manusia bisa lengah dan lalai dalam melaksanakannya. Tidak ada yang dapat melakukan hukum Taurat sepenuhnya. Oleh karena itu, Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan orang dari murka Allah. Hukum Taurat tidak bisa menyucikan manusia dari dosa. Hukum Taurat hanya memberitahu bahwa manusia itu lemah tak berdaya menghadapi dosa. Hukum Taurat (Perjanjian Lama) menyadarkan manusia bahwa dia perlu bantuan ulur tangan Allah. Perlu kasih dan anugerah Allah.
Inilah Perjanjian Baru tersebut. Yesus telah mati di kayu salib menebus dosa manusia. Menyelesaikan seluruh masalah dosa dan maut yang tidak dapat dikerjakan manusia. Hati manusia yang telah bersih dan pulih kembali kemudian diisi oleh Roh Kudus yang memimpin tiap orang mengikuti jalan Tuhan. Kini kita tidak lagi melakukan perintah Tuhan karena takut dihukum, tapi mereka melakukannya dari dalam hati. Dari hati yang baru yang telah dipulihkan, terpancar kehidupan baru. Kehidupan baru dari hati yang baru oleh karena Perjanjian Baru yang dikerjakan Tuhan Allah.
Artikel dalam Satu Bagian:
1. Mengunjungi Danau Toba
2. Asal Usul Danau Toba
3. Perjanjian Allah Dengan Umat-Nya
4. Nubuatan akan Perjanjian Baru
5. Yesus Menggenapkan Perjanjian Baru
Sumber gambar : BlogSpot 1, 2