Yusuf: Bagaimana Tujuan Allah Bekerja
Kisah Yusuf adalah contoh nyata dari bagaimana tujuan Allah bekerja di dalam diri manusia melalui cara-cara yang kadang tidak dapat manusia mengerti. Yusuf telah melalui peristiwa-peristiwa traumatis dan mengecewakan hidupnya. Ia tentu dengan mudah menjadi orang yang pahit hati: kepada saudara-saudaranya atau kepada ayahnya sendiri. Kemudian, setelah dijual sebagai budak, ia masih mengalami tuduhan mencoba memperkosa istri majikannya hingga dimasukkan ke dalam penjara. Ia lalu dikhianati lagi oleh teman yang ia kenal di penjara.
Jika kita menghadapi apa yang dihadapi Yusuf, mungkin ceritanya akan menjadi lain. Namun, pribadi Yusuf berubah menjadi pribadi yang sepenuhnya percaya kepada rencana Allah. Ia tidak pernah marah atau pahit hati. Hingga akhirnya, ia mengerti bahwa Allah mengizinkan setiap peristiwa buruk di dalam hidupnya sebagai persiapan untuk menyelamatkan Bangsa Israel dari kelaparan. Yusuf sebelumnya telah mempersiapkan Mesir dari kelaparan yang datang sekaligus menjadi orang penting di sana.
Yusuf: Bagaimana Tujuan Allah Bekerja
Saya ingin merumuskan tujuan Allah bagi hidup Yusuf (setidaknya dari apa yang telah saya baca dan renungkan) yaitu untuk pergi ke Mesir dan mempersiapkan sebuah tempat layak bagi umat pilihan Allah untuk bertumbuh menjadi bangsa yang besar. Yusuf mengetahui hal ini sehingga ia mampu berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:20).
Apa yang dikatakan oleh Yusuf menunjukkan kebesaran hatinya kepada saudara-saudara dan ayahnya. Ia menyadari bahwa semua pengalaman buruknya “sudah diatur oleh Tuhan” untuk menjadi kebaikan. Ia mengatakan bahwa Allah begitu hebat mengubah sesuatu yang begitu menyakitkan hati menjadi sebuah karya penyelamatan keluarga dan bangsa pilihan Allah. Tujuan Allah bekerja melalui cara-cara yang memang, tidak mudah dimengerti.
Kejadian 50:20 mungkin tidak seterkenal ayat paralelnya di dalam Kitab Perjanjian Baru, “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Paulus pun merasakan hal yang sama. Ia muncul sebagai penganiaya jemaat menjadi orang yang begitu giat berkeliling dan membagikan kabar baik Kristus selama hidupnya. Baik Yusuf dan Paulus sama-sama mau menyatakan, bahwa Allah sanggup dan mampu mengggunakan hal baik maupun buruk sekalipun untuk mewujudkan rencananya dalam diri masing-masing kita. Tujuan Allah bekerja melalui beragam pengalaman, baik dan buruk, sukacita dan dukacita, menyenangkan dan mendukakan hati. Yang Allah inginkan adalah kerelaan hati kita untuk mau dibentuk menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Allah. Pribadi yang kelak siap untuk melakukan tujuan Allah yang besar dalam kehidupan Anda.
Sumber gambar: tumblr