Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (21)
Lanjutan dariĀ Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (20)
Kisah ini kembali berlanjut di sabtu tanggal 28 Desember 2013. Sejak pagi, papa, mama, dan saya bekerja sama untuk membersihkan rumah dan juga memasak beberapa makanan yang akan dibawa di acara Mangapuli siang nanti. Mama memasak ayam gulai dan sayur singkong untuk dibawa nanti. Pagi itu, sekitar pukul 07.45, Bapatua, Mamatua, Kak Ika, Bang Anto, dan Kak Nova datang ke rumah. “Wah, kok tiba-tiba sekali,” ujar mama pagi itu sambil tetap mempersiapkan makanan. Kami saling bersalaman dan mengucapkan selamat hari Natal. Bapatua dan Mamatua juga menanyakan kabar dan keadaan saya di Bandung, begitu pula dengan keadaan adik di Jepang. Ya, semuanya baik, dan selalu di dalam lindungan Tuhan Yesus.
Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga Bagian ke-21
Karena melihat saya yang sedang sarapan, akhirnya Kak Ika dan Bang Anto ikutan sarapan pagi itu, ya dengan menu seadanya, telur dadar dan ikan teri. Pagi itu, bapatua dan mamatua rencananya ingin pergi ke rumah Tulang Iren untuk menyampaikan selamat Natal. Wah, inilah keluarga, saling mengunjungi dan memperhatikan, tokh ada momen Natal yang kami rayakan semuanya. Oiya, malam sebelumnya Kak Iren sudah mengajak saya untuk ikut pergi bersama sabtu ini, saya pun setuju. “Daripada sendirian di rumah sepanjang hari,” pikir saya. Lebih dari itu, memang saya sudah cukup lama tidak bertemu dengan saudara-saudara saya ini, hampir setahun! Ya, terakhir adalah saat kami pulang kampung bersama di ujung tahun kemarin.
Jadilah saya bersama Bapatua, Mamatua, Kak Friska, Bang Anto, dan Kak Nova pergi bersama ke rumah Tulang Iren. Sekitar pukul 09.30 kami sudah tiba di rumah Tulang, segeralah saya menyalam Tulang Iren, Nantulang Iren, dan juga Tulang Maru yang kebetulan berada di rumah Tulang juga. Oiya, sekarang Tulang Maru tinggal di dekat rumah Tulang Iren, jadi sabtu pagi itu saya bersama dengan Tulang Maru pergi ke rumahnya sebentar dan melihat tempat tinggal barunya itu. Wah, Nantulang memberikan susu beku pagi itu. Enak juga rasanya memakan susu beku loh, saya baru tahu. Cuma ya itu, agak dingin, hehe.
Jadi, saya kembali ke rumah Tulang Iren sekitar pukul 11.00. Saya, Bang Niko, Naomi, Kak Nova, Kak Friska, dan Bang Anto bersenda gurau ringan mengenai rencana naik gunung yang akan diadakan setelah Tulang Iren dan yang lain berangkat siang itu. Kami pun menyusun rencana jalan-jalan kami siang itu. Jadi rencananya, kami akan makan bakmi siantar di Rawamangun, baru kemudian pergi ke La Piazza, Kelapa Gading. “Mau karaoke lagi,” tutur Naomi dan Kak Nova.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2