Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (16): Ibadah Tutup Tahun
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 setelah kami tiba kembali di rumah. Semuanya sudah bersiap-siap untuk pergi ke Gereja untuk ibadah tutup tahun pukul 19.30. Ibadah Tutup Tahun 2012 di HKBP Marbun ini akan dipimpin oleh Bapatua Friska sebagai pengkhotbah, Bapatua Cilacap sebagai liturgis, dan Kak Iren yang akan menjadi organis. Ibadah berlangsung khidmat yang kemudian ditutup dengan acara bagi-bagi Doorprize kepada jemaat yang datang. Kak Nova dan Tante Sima beruntung karena memperoleh hadiah Bibel dan juga payung.
Saya tiba di rumah pukul 22.00, sudah menjelang pergantian tahun rupanya. Sebagian kemudian makan malam dan berbincang-bincang, sedangkan saya dan sepupu yang lain bermain kembang api di pinggir Danau Toba. Wah, senangnya bisa kembali bermain kembang api setelah cukup lama tidak memainkannya, dan yang spesial kali ini: Langsung dari pinggir Danau Toba. Langsung di atas dermaga tempat kapal-kapal dahulu bersandar membawa sebagian besar kebutuhan seluruh penduduk Lembah Bakara dan hasil tanah yang dijual kembali ke Balige dan Samosir. Dermaga yang kini kembali ramai sejenak dengan teriakan dan ocehan kami di malam pergantian tahun ini.
Kami bermain hingga pukul 22.45, selepas dari itu, saya tidur sebentar di kamar atas.” Hemm, setidaknya saya memejamkan mata agar nanti dapat mengikuti ibadah dengan baik,”gumam saya di dalam hati. Pukul 23.55, saya dibangunkan dan langsung turun ke bawah, berkumpul dengan yang lainnya yang sudah menunggu. Tepat pukul 00.00, ibadah Tahun Baru 2013 dimulai. Ibadah berlangsung dengan khidmat dengan tema “Kepenuhan Hidup dalam Kristus” dari Kolose 2: 6-7.
Pada momen tahun baru ini, kami diingatkan untuk selalu bersandar dan berserah kepada Tuhan. Hidup yang dipenuhi oleh Kristus tidak memberikan celah bagi Iblis untuk menguasai hidup kita dan membuat kita menjadi kuatir dan tidak sukacita menjalani kehidupan di tahun yang baru ini. Hidup yang dipenuhi oleh Kristus menjadikan kita berani menyongsong semua masalah yang akan datang, sekaligus mengejar semua mimpi dan cita-cita kita.
Ibadah kemudian dilanjutkan dengan acara Mandok Hata. Mandok Hata adalah kegiatan saling bermaafan dan memohon doa antar anggota keluarga untuk semua rencana yang ingin dilakukan sepanjang tahun ini. Diharapkan melalui acara ini, segala permasalahan yang mungkin masih dipendam di tahun lalu dapat selesai, dan semua anggota keluarga memulai sesuatu yang baru. Tidak ada lagi perasaan tidak enak dan marah yang mungkin dipendam selama ini. Acara ditutup dengan doa syafaat yang dipimpin oleh Nantulang Iren, yang mendoakan seluruh anggota keluarga. Semua rencana-rencana yang akan dilaksanakan, termasuk pernikahan Kak Jio di tanggal 4 Januari nanti, Sarah yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP, menemukan jodoh bagi yang sudah cukup umur, dan untuk persatuan dan kebersamaan ini agar dapat terus berjalan sampai kapan pun.
Acara ibadah tahun baru ini selesai sekitar pukul 01.30, di mana kami menutupnya dengan saling mengucapkan selamat tahun baru satu sama lain. Badan yang lelah dan kondisi mengantuk hilang seketika ketika kami dapat memulai tahun baru ini bersama-sama. Di malam ini, kembali saya sampaikan rasa syukur saya kepada Tuhan untuk sebuah kesempatan berada di waktu ini, berada di tempat ini, bersama dengan semua saudara-saudara saya.
Setelah itu, kami berbincang-bincang sejenak. Bang Niko, kak Iren, kak Nova, Nandus, dan saya membicarakan mengenai keadaan Indonesia saat ini. Dan kebanyakan jawaban kami ngelantur entah kemana, hingga akhirnya kami mengakhirinya dan tidur untuk menyongsong pagi yang akan datang.