Kasih Ibu Sepanjang Jalan
Kasih ibu terhadap anaknya. |
Setelah kurang lebih enam bulan berada di Jepang, saya menemukan sebuah cerita yang sangat baik. Cerita ini mengenai kasih ibu kepada anak. Silahkan membaca.
Konon di Jepang ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orangtua yang sudah tidak berdaya sehingga memberatkan kehidupan anaknya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu sudah tua renta dan lumpuh dan mulai pikun, si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si ibu yang keliatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya dan mematahkan kemudian menaburkannya disepanjang jalan yang mereka lalui. Sesampainya didalam hutan yg sangat lebat, pemuda itu menurunkan ibunya dan mengucapkan kata perpisahan. Si ibu tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata “Anakku, aku sangat menyanyangimu dari kau kecil sampai dewasa. Aku selalu merawatmu dengan segenap cintaku, bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi aku telah menandai jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu, aku takut kau tersesat. Pesan ibu: ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai rumah.” Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras dan langsung memeluk ibunya. Si pemuda kemudian kembali menggendong dan membawa ibunya kembali pulang kerumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibunya sampai si ibu meninggal.
Ya, seperti kata peribahasa: Kasih ibu sepanjang jalan. Hendaknya kita semua sadar akan hal itu, sadar akan kebaikan orangtua, khususnya ibu, dari sejak kita lahir, hingga pada hari ini. Semua itu diberikan tulus dan tidak pernah menuntut apa-apa. Terlebih lagi kita harus bersyukur kepada Tuhan Allah karena telah memberikan kedua orangtua yang selalu menyayangi dan mengasihi kita.
Saya pribadi ingin mengucapkan:
Terimakasih mama
Terimakasih papa
Terimakasih Tuhan untuk papa dan mama yang kau berikan kepadaku