Kebiasaan yang Baik
Sejak masih kecil, mama selalu membiasakan adik saya dan saya untuk berdoa bersama sebelum kami tidur. Papa hanya sesekali ikut berdoa bersama kami. Kata mama, yang penting kita bertiga tulus berdoa kepada Tuhan, pasti Tuhan memberikan yang terbaik dalam kehidupan kami. Ketika masih kecil, adik saya dan saya sering mengantuk kalau sedang berdoa. Tidak jarang mama marah karena kami tidak sungguh-sungguh kalau mengantuk saat berdoa. Mama bilang, Tuhan tidak suka ketika kita melakukan sesuatu tidak dengan sepenuh hati.
Melatih Kebiasaan yang Baik
Kami biasanya bernyanyi beberapa lagu sebelum membaca Firman Tuhan. Setelah membaca Firman Tuhan dari renungan Segarlah Jiwaku, kami membagikan apa yang kami dapatkan hari itu. Setelah itu, kami baru berdoa bersama. Kebiasaan berdoa ini juga terbawa di setiap kegiatan kami. Sebelum pergi ke suatu tempat atau sebelum melakukan kegiatan, kami selalu berdoa bersama–atau paling tidak sendiri jika tidak bersama.
Kebiasaan dan kesukaan berdoa membuat hubungan kita dengan Tuhan menjadi dekat. Itu yang saya rasakan sampai saat ini. Saya merasakan tuntunan Tuhan di dalam setiap kegiatan yang saya lakukan. Di masa perkuliahan ini, tuntunan Tuhan amat saya rasakan di setiap langkah kehidupan saya. Setiap masalah dan pergumulan hidup tidak lagi menjadi beban, melainkan menjadi persembahan yang dibawa kepada Tuhan di dalam doa-doa kita.
Membangun kebiasaan yang baik misalkan berdoa bukanlah kegiatan yang mudah dilakukan. Selalu ada tantangan yang menyertainya. Namun, ini tidak berarti mustahil dilakukan. Dengan motivasi dan keinginan untuk hidup dekat dengan Tuhan, kebiasaan berdoa pasti dapat kita lakukan. Melalui renungan ini, saya juga berterima kasih kepada orangtua saya, khususnya mama, karena sudah menanamkan kebiasaan yang baik itu sejak saya masih kecil. Sungguh suatu kebahagiaan dalam diri saya, ketika hubungan saya dan Tuhan dekat melalui doa.
Sumber Gambar : liesyoungwomenbelieve.com