Keluarga Cemara
Harta yg paling berharga adalah keluarga
Istana yg paling indah adalah keluarga
Puisi yg paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Ingatkah teman-teman mengenai lagu di atas? Ya, ini adalah lagu tema suatu drama seri televisi yang paling terkenal dan banyak mengubahkan orang Indonesia. Drama itu judulnya adalah “Keluarga Cemara”, ide cerita sekaligus lagu tersebut ditulis oleh Arswendo Atmowiloto. Bapak Aswendo sampai kini juga masih menulis novel-novel yang punya makna yang mendalam.
Seorang hamba Tuhan pernah berkata kepada Beliau, “Pak, saya kagum dengan Bapak. Bapak menciptakan lagu rohani yang luar biasa indah maknanya.” Bapak Arwendo menjawab, “Lagu yang mana? Saya rasa saya tidak pernah menciptakan lagu rohani.” Pendeta menjawab, “Itu, lagu Keluarga Cemara. Bagi saya, itu adalah lagu rohani yang sangat baik mengenai keluarga.”
Saya sendiri sangat setuju dengan pendeta itu, lagu ini punya makna yang sangat dalam dan sangat cocok dipakai untuk menjelaskan makna keluarga yang sebenarnya.
Keluarga Cemara. Mengapa cemara? Cemara adalah pohon yang senantiasa dapat tumbuh setiap saat. Meskipun musim panas dan dingin, daunnya sama sekali tidak rontok. Inilah alasan mengapa pohon cemara identik dengan Natal. Iman dan kepercayaan kita hendaknya seperti cemara yang dalam keadaan apapun juga, tetap dapat tumbuh dan berakar kuat. Yang kedua, apabila Anda memperhatikan daun cemara, ada yang spesial. Pohon cemara tumbuh menjulang ke atas, namun setiap daunnya akan merunduk ke bawah. Ini artinya, hidup kita harus selalu berfokus kepada Allah, namun tetap kita harus rendah hati, sadar siapa manusia yang sebenarnya. Ini sekilas mengenai arti kata cemara.
Keluarga sangat berarti buat saya pribadi. Semua berkat dan karunia yang Allah berikan, banyak yang terjadi di dalam keluarga. Saat sekarang, saya terpisah jauh dengan keluarga, saya menjadi teringat akan hal ini. Saya sadar betapa baiknya Allah mau menciptakan keluarga di bumi.
Pengalaman homestay dengan keluarga Jepang saat tahun baru juga masih terngiang-ngiang dalam hati saya. Walaupun hanya dalam 4 hari, saya dapat merasakan kebaikan dan cinta kasih yang mereka berikan kepada saya. Walaupun tidak pernah bertemu sebelumnya, namun mereka sangat tulus dalam mengajari saya. Setiap kenangan yang saya dapatkan sudah saya tuliskan di blog ini dalam bagian “HOMESTAY”. Ya, begitu banyak kenangan yang sangat sulit saya lupakan. Mereka terlalu baik, terlalu baik buat saya. Jam 11 malam, sangat dingin waktu itu, ayah dan ibu mengantar saya sampai ke universitas. Saat berpisah dengan mereka, hati ini amat pedih. Sungguh. Saya harus meninggalkan keluarga kedua saya yang sudah sangat baik dan ramah kepada saya.
Saya sadar betapa pentingnya keluarga. Saya sadar saya tidak ada apa-apanya tanpa ada Allah dan keluarga. Saya sadar keluarga yang membentuk saya. Saya sadar saya membutuhkan keluarga. Papa, Mama, dan Abang, adalah orang yang sangat penting dalam hidup saya. Sungguh sangat penting.
sumber gambar : blogspot