Keluarga Kristen
Ilustrasi keluarga Kristen. |
Keluarga Kristen – Apa yang sebenarnya diinginkan iblis dari manusia? Jelas adalah ketidaksetiaan dan ketidaktaatan manusia. Dan iblis tahu strategi yang paling manjur, yaitu menyerang dari lingkungan terdekat dari pribadi manusia, yaitu keluarga.
Berdasarkan hubungan diatas setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab masing-masing yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hubungan dan tanggung jawab ini antara lain:
1) Tanggung jawab suami terhadap istri antara lain: mengasihi dan menyayangi istrinya; memelihara dan melindungi; menghargai dan menghormati; memimpin seluruh anggota keluarga.
2) Tanggung jawab istri terhadap suami antara lain: Penolong, teman dan sahabat bagi suaminya; merawat dan mengatur seisi rumah; rendah hati untuk tunduk pada suami; dan memperhatikan kecantikan pribadi lebih dari kecantikan lahiriah.
3) Tanggung Jawab orang tua terhadap anak-anaknya antara lain: merencanakan masa depan mereka; merawat dan memelihara mereka; mengasuh dan mencukupi kebutuhan mereka; mengasihi mereka; mengajar, mendidik, dan membimbing mereka; memberi teladan dan bersaksi bagi mereka.
4) Tanggung jawab anak terhadap orang tua antara lain: membantu orang tua dalam memelihara seisi rumah; mengerjakan tugas-tugas yang diberikan orang tua; dan belajar dibawah bimbingan orang tua.
Keluarga memegang peranan penting dalam perkembangan pribadi dan mental seluruh anggota keluarga, terkhusus kepada si anak. Anak merupakan produk utama dari sebuah keluarga, dan memerlukan perhatian yang sangat besar.
Zaman sekarang ini, banyak sekali pekerjaan iblis yang berhasil menembus keluarga, kita dapat melihat perceraian yang terus terjadi, anak yang jatuh dalam narkoba dan seks bebas, hilangnya rasa hormat anak terhadap orangtua, bahkan pennyangkalan iman.
Allah jelas sudah mengetahui hal ini, Allah telah berusaha melindungi keluarga dengan banyak mukjizat. Ingat, mukjizat pertama yang Tuhan Yesus lakukan ada di dalam keluarga baru (perkawinan di Kana) dan juga Allah menciptakan suatu keluarga di Taman Eden.
Jadi, keluarga Kristen harus didasarkan pada suatu fondasi yang kokoh dan tidak boleh tergoyahkan, yaitu iman kepada Kristus. Kalau iman sudah menjadi fondasi yang kokoh, tinggal cara kita untuk mempertahankan keluarga itu sendiri.