Mukjizat Pertama yang dilakukan Yesus bagi keluarga
Pernahkah Anda berpikir, betapa baiknya Allah menciptakan keluarga? Saat pertama kali lahir, keluargalah yang merawat. Saat akan mulai belajar berjalan, keluargalah yang mengajari kita. Saat hendak jatuh, keluargalah yang menolong kita. Sepanjang hidup manusia, keluarga memegang peranan penting, sekaligus kunci keberhasilan dan kesuksesan anak-anak. Ya, Allah begitu baik. Dia mau menyatukan manusia yang berbeda-beda prinsip dan wataknya, manusia yang berbeda sikap dan kegemarannya, dalam suatu lembaga suci yang dilindungi bahkan dibentuk oleh Allah sendiri.
Alkitab sendiri mencatat banyak sekali kisah yang menceritakan keluarga-keluarga yang mengalami berkat dan mukjizat dari Allah. Namun kali ini saya mau mengambil kisah dari Yohanes 2: 1-11. Kisah yang sudah tidak asing lagi bagi kita, kisah perkawinan di Kana. Saat perkawinan di Kana inilah Tuhan Yesus melakukan mukjizat-Nya yang pertama di dunia ini. Saya sendiri sangat heran, mengapa Yesus memilih melakukannya di acara perkawinan ini. Dalam kisah ini saya menemukan 2 poin penting mengenai keluarga.
Yang pertama, kalau Anda mau merasakan berkat dan kebaikan Allah dalam keluarga, undanglah Allah setiap saat. Coba lihat ayat 2. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ya, sang pemilik pesta mengundang Yesus. Apa jadinya kalau Yesus tidak diundang? Mungkin mukjizat ini tidak terjadi, dan acara perkawinan berantakan jadinya. Kehadiran Yesus dalam keluarga adalah poin yang utama dan nomor satu. Setiap anggota keluarga haruslah menerima Yesus dan mengijinkan Yesus tinggal di dalam hatinya masing-masing. Keluarga hendaknya juga punya jam ibadah bersama yang dilakukan setiap hari, melibatkan semua anggota keluarga. Memuji dan memuliakan Tuhan, membaca Firman Tuhan, dan saling mendoakan bersama. Undanglah Yesus masuk ke dalam keluarga.
Yang kedua adalah melakukan apa yang Allah firmankan. Ayat yang ke-5. Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Para pelayan yang ada kemudian melakukan tepat seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, dan mukjizat pun terjadi. Setelah mengundang Yesus masuk ke dalam keluarga, setiap kita juga harus melakukan apa yang difirmankan Allah. Saya yakin Allah merancangkan sesuatu yang baik, dan bukan rancangan kecelakaan. Saya yakin Allah punya rancangan yang terbaik untuk setiap keluarga. Allah mau menuntun keluarga dalam rencananya melalui firman yang senantiasa disampaikan-Nya. Tugas kita sebagai anggota keluarga adalah mau mendengarkan dan melakukan firman dan kehendak Allah. Tidak sampai di situ juga, kalau ada anggota keluarga lain yang lalai, hendaklah kita menegur dan membimbingnya kembali ke firman Allah.
Keluarga: Mukjizat Pertama
Kehidupan dunia ini sudah semakin jahat, semakin jauh dari rancangan Allah. Keluarga hanya rukun diawal-awal pernikahan, namun tahun demi tahun, sukacita mulai menghilang. Dalam keluarga tidak ada lagi saling mengasihi dan menghormati. Di dalam keluarga, tidak ada lagi damai sejahtera. Anak melawan orangtua. Orangtua sendiripun sibuk dengan urusan sendiri, tidak peduli dengan perkembangan anak. Suami dan istri hanya bertengkar terus. Dalam keluarga tidak ada Allah. Allah tidak diundang, dan malah dilupakan begitu saja. Hal ini persis sama seperti yang diucapkan oleh pemimpin pesta di ayat ke-10. …“Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik..” Ya, baik hanya di awalnya saja, lama-kelamaan menghilang dan tidak berbekas sama sekali. Yang ada hanya keburukan, kebencian, dan kejahatan. Inilah yang terjadi bila Allah tidak diundang masuk ke dalam keluarga.
Tapi ada kabar gembira! Ya, Allah mengasihi keluarga. Bila kita mengundang Allah ada di tengah-tengah keluarga kita, maka kehidupan keluarga kita akan Allah pelihara dan berkati. Kalau anggur pada awalnya baik, Yesus memberikan anggur yang lebih baik lagi. Keluarga dengan Allah di dalamnya akan bahagia, dan semakin bahagia. Sesama anggota keluarga akan saling mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya. Saling bercanda tawa dan meluangkan waktu bersama.
Allah begitu mengasihi keluarga saya, Anda, dan kita semua. Saya yakin apabila Allah diundang ke tengah keluarga, apapun yang terjadi, sukacita dan damai sejahtera akan tetap ada dalam keluarga. Di tengah dunia yang semakin jahat, keluarga memegang peranan penting untuk menjaga semua anggotanya tidak keluar dari jalan yang telah ditentukan oleh Allah.
1 thoughts on “Keluarga: Mukjizat Pertama”