Kesatuan Keluarga: Kunci Berkat Allah
Allah senang memberkati kehidupan manusia. Seperti kita rindu diberkati Allah, Allah juga rindu untuk memberkati kita semua. Bercermin dari kehidupan saya, saya sungguh menyadari berkat Allah dalam hidup ini, terutama melalui keluarga. Ya, keluarga adalah orang yang sangat dekat dengan kita, yang senantiasa dapat kita temui setiap hari. Saya percaya kita semua rindu diberkati. Tidak hanya itu saja, kita juga ingin keluarga kita diberkati bukan?
Kesatuan Keluarga
Ya, berkat Allah juga dicurahkan melalui keluarga. Saya jadi teringat mengenai kisah minyak seorang Janda, yang terdapat dalam 2 Raja-Raja 4:1-7. Dulu, Mama sering sekali bercerita mengenai kisah ini. Kalau ingin diberkati Tuhan, dalam keluarga harus ada kesatuan dan saling membantu, itu pesan yang sering Mama ucapkan. Mari kita sama-sama membacanya.
Ada seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya. Dia beserta anak-anaknya hidup sangat kesulitan sehingga harus menjual segala barang miliknya yang ada di dalam rumah. Saat mengadukan masalahnya kepada Elisa, janda itu berkata bahwa hanya ada sebuah buli-buli berisi minyak. Elisa kemudian menyuruh untuk meminta bejana milik orang lain, dan menuangkan minyak yang ada kepada bejana-bejana yang sudah terkumpul.
Sang janda itu menyuruh anaknya untuk meminta bejana dari tetangga-tetangga. Setelah anaknya pulang, ia menutup pintu itu, dan menyuruh anaknya membantunya. Sang ibu akan terus menuangkan minyak, sementara anak-anaknya memindahkan bejana yang sudah penuh dan menggantinya dengan yang masih kosong. Setelah semua bejana terisi penuh, maka minyak itu berhenti mengalir. Dengan menjual minyak yang ada di beberapa bejana, keluarga itu dapat membayar hutang, dan dapat hidup dengan baik. Sungguh itu semua berkat Tuhan Allah.
Mari kita sedikit berpikir. Bagaimana kalau anak-anaknya tidak mau meminta bejana tetangga? Bagaimana kalau anaknya malas membantu ibunya? Tidak mau memindahkan bejana yang sudah terisi minyak? Saya yakin minyak yang didapatkan hanya sedikit saja. Tapi, saya kagum dengan keluarga ini. Sementara sang ibu terus memegang buli-buli yang berat, sang anak tidak tinggal diam. Anak-anak pun membantu orangtuanya. Bukan dengan sesuatu yang besar atau sulit, hanya memindahkan yang penuh, dan menggantinya dengan yang baru.
Terkadang kita berpikir begitu sulitnya Allah memberkati keluarga kita. Kita semua sudah bekerja dengan susah payah, namun tetap saja belum berhasil. Mari kita belajar melalui kisah keluarga sederhana ini, dimana ibu dan anak-anak bisa bersatu untuk terus berusaha dan bekerja. Bersatu hati dan percaya bahwa Tuhan Allah akan memberkati mereka. Beriman bahwa rencana Allah adalah rencana yang terbaik.
Saya percaya, Allah yang memberkati keluarga tersebut adalah Allah yang sama pula yang akan memberkati keluarga kita ini. Tapi semuanya perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terlebih lagi, kesatuan dan kasih yang tulus dalam keluarga kita.
Kesatuan keluarga adalah kunci berkat Allah
Selamat menikmati berkat Allah melalui keluarga
Sumber Gambar : BlogSpot