Ketegasan itu Penting
Saya masih ingin menulis tentang pentingnya pengajaran dalam keluarga Kristen. Dalam postingan sebelumnya saya menulis tentang pengajaran firman yang dimulai dari rumah. Dan kali ini saya ingin menulis mengenai keluarga, namun dari sisi yang berbeda.
Apabila seseorang mempunyai anak laki-laki yang degil dan membangkang, yang tidak mau mendengarkan perkataan ayahnya dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar dia, tidak juga ia mendengarkan mereka, maka haruslah ayahnya dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat kediamannya, dan harus berkata kepada para tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan membangkang, ia tidak mau mendengarkan perkataan kami, ia seorang pelahap dan peminum. Maka haruslah semua orang sekotanya melempari anak itu dengan batu, sehingga ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut.” (Bilangan 21: 18-21)
Ayat-ayat diatas menyatakan ketegasan orangtua kepada anaknya. Bila sang anak sudah tidak bisa diajar dengan firman Tuhan, dan selalu membangkang dan durhaka, maka lebih baik anak itu mati. Saya tidak ingin membahas mengenai seramnya hukuman itu. Tapi jauh lebih mendalam lagi, mengenai ketegasan dan mendidik.
Bersyukurlah karena kita tidak lagi hidup di bawah hukum taurat, tapi di bawah kasih karunia. Namun itu tidak serta merta kita bisa santai dan bisa melakukan apa saja dalam hidup. Disini kita diajarkan, dalam mengajar, terkadang harus menghajar. Diperlukan ketegasan apabila sang anak tersebut sudah tidak bisa diajar dengan cara baik. Diperlukan ketegasan yang semata-mata menuntun dan mengembalikan anak itu ke jalan yang benar. Diperlukan ketegasan dalam mengajar.
Jadi kalau kita mengasihi seseorang, bukan lantas mengikuti dan menuruti semua perkataan dan permintaannya. Terkadang kita harus menolak dan bersikap tegas untuk tindakan yang melenceng. Ketegasan itu penting!