Semua dimulai dari rumah

Kalau melihat keadaan dunia ini, mungkin Anda akan bingung, mengapa ada orang yang sangat baik dan tulus, dan sebaliknya ada orang yang sedemikian kasar dan acuh pada orang lain. Jangan langsung semata-mata menyalahkan orang itu. Mengapa? Karena sebenarnya kesalahan tidak sepenuhnya ada pada mereka. Ada orang-orang di sekitarnya yang turut mempengaruhi kebiasaan dan tindakannya.

Kalau kita mau lihat ke belakang, dari bayi, dia pasti sudah kenal dan berhubungan dengan banyak orang. Teman di sekolah, tetangga di sekitar rumah, dan orang-orang yang kita kenal. Namun ada satu pihak yang teramat dekat dengan orang tersebut, yaitu keluarga. Tidak dapat dipungkiri lagi, kalau keluarga dalam rumah sudah buruk keadaanya, pastilah kehidupan anak itu akan buruk juga. Karakter dan kebiasaan seseorang ditentukan dari bagaimana orangtua mendidiknya.

Tuhan Allah sendiri juga memerintahkan para orangtua agar benar-benar memperhatikan hal ini, jauh lebih penting dari urusan mencari uang atau memenuhi nafkah keluarga. Bekerja untuk memenuhi nafkah memang perlu, namun mendidik anak juga lebih penting. Coba lihat di Ulangan 6:6-7. “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah Engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, dan apabila engkau bangun.

Ayat diatas menjelaskan pentingnya mengajarkan perintah-perintah Tuhan kepada anak-anak mulai dari kecil, dan pada setiap waktu. Berulang-ulang tidak pernah berhenti setiap hari, setiap waktu. Tuhan mau, anak-anak mengerti akan pentingnya melakukan perintah-perintah Tuhan. Jangan pernah membiarkan anak-anak diombang-ambingkan kehidupan dunia, namun bekalilah mereka dengan pengajaran akan firman Tuhan.

Saya sangat bersyukur karena memiliki orangtua yang tidak pernah letih dan bosan untuk mengulang-ulang ajaran Tuhan. Memang terkadang, saya merasa bosan dan kesal. Namun sekarang saya merasakan hasilnya. Perintah Tuhan akan saya lakukan. Semuanya dimulai dari pendidikan oleh orangtua dan keluarga.