Teladan Papa dan Mama
Siapa yang memperoleh arisan bukanlah soal masalah di sini. Keluarga yang memperoleh arisan yang akan menjadi tuan rumah di arisan selanjutnya. Soal makanan yang dihidangkan juga biasanya dibagi-bagi. Maksudnya, keluarga A yang menyediakan nasi, buah-buahan, dan air minum. Keluarga B yang menyediakan sayur. Keluarga C yang menyediakan ikan mas arsik. Dan seterusnya, pasti setiap keluarga ambil peran di dalam arisan setiap bulannya.
Selain arisan, papa dan mama juga sering mengunjungi orang sakit, orang meninggal, dan acara prosesi pernikahan (martumpol, marhusip, dan pernikahan adat). Dahulu, ketika masih memiliki mobil Zebra, saya dan adik yang masih kecil sering ikut acara-acara tersebut. Kami juga takut ditinggal di rumah saat itu. Namun, ketika mobil kami harus dijual ketika papa bangkrut, adik saya dan saya menjadi jarang ikut acara-acara itu. Kami lebih memilih tinggal di rumah. Papa dan mama berangkat dengan naik angkot–atau naik motor setelah kami memiliki motor.
Sekarang, ketika mobil Avanza sudah ada, papa dan mama jadi lebih mudah untuk pergi ke acara-acara tersebut. Kalau dahulu, ketika hujan deras turun, hanya papa yang pergi dengan naik motor. Papa harus memakai jaket tebal dan jas hujan, agar bajunya tidak basah. Ketika mama harus memakai kebaya dan sanggul serta papa yang memakai jas, papa dan mama harus pergi dengan naik taksi atau ikut mobil Tulang Iren. Selagi bisa, selagi ada waktu dan kesempatan, kita harus datang ke acara orang lain, tidak hanya saudara, bahkan teman atau tetangga yang tinggal di dekat rumah.
Ya begitulah. Mama dan papa memberikan adik saya dan saya teladan bagaimana tentang menjaga hubungan baik di dalam satu keluarga. Masa kalau ada anggota keluarga yang meninggal kita tidak datang karena rumahnya jauh dan tidak ada kendaraan. Masakan ketika ada anggota keluarga yang menikah kita tidak datang karena repot harus menggunakan ini itu. Gambaran jelas yang diberikan papa dan mama itulah yang membuat saya menjadi amat menghargai saudara-saudara saya. Saya juga dengan mudah menjadi akrab dengan orang-orang Batak yang saya temui di sekolah atau kampus sekarang ini. Semua kebaikan yang saya peroleh dari saudara saya itu pasti bukan karena usaha saya. Itu semua berasal dari kebaikan dan pengorbanan papa dan mama sebelumnya. Semua kebaikan dan pengorbanan yang kelak nanti harus saya lanjutkan kemudian hari.
Lihat juga :
Teladan Papa dan Mama
Teladan Papa dan Mama (2)
Teladan Papa dan Mama (3)
Teladan Papa dan Mama (4)
Sumber Gambar : BlogSpot 1, BlogSpot 2
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2