AKB48 Senbatsu Sousenkyo–Arti Juara Satu Sejati
Berita tentang AKB48 Senbatsu Sousenkyo 2013
Siapa sih yang gak pengen jadi nomor satu? Menjadi nomor satu adalah impian semua orang. Siapapun dia, mulai dari siswa-siswi di sekolah ingin jadi peringkat satu angkatan . Karyawan di kantor atau perusahaan ingin menjadi nomor satu di bagiannya, Pejabat daerah ingin jadi lurah, bupati, gubernur. Pejabat dan politikus berebut suara rakyat menjadi anggota DPR, menteri, bahkan presiden. Nomor satu adalah kebanggaan. Nomor satu adalah impian. Nomor satu adalah tujuan.
Menjadi nomor satu itu tidak salah. Menjadi nomor satu natural. Nomor satu itu indah. Menyenangkan. Membanggakan. Saya pernah merasakannya. Saya juga selalu ingin menjadi nomor satu. Walaupun tidak mudah, harus berjuang, berperang melawan diri sendiri, namun impian menjadi nomor satulah yang turus mendorong saya maju ke depan. Maju dan terus maju, menyingkirkan batu-batu penghalang, membabat rumput liar, membuka jalan menuju impian, menjadi nomor satu.
Nomor satu memang indah, berkilauan, anggun, berkuasa. Makanya semua orang ingin merebutnya. Meraihnya dengan berbagai macam cara. Sebaliknya, bagi yang telah menjadi nomor satu, tidak akan mudah melepaskan singgasana itu. Dia akan terus berjuang dan berjuang lebih keras lagi untuk mempertahankannya bahkan untuk selama-lamanya. Banyak yang berpikir nomor satu adalah tujuan akhir. Harus dijaga. Harus dipertahankan. Tidak akan dilepaskan. Itu juga yang jadi pola orang banyak. Misalnya saja Hosni Mubarak dan pemimpin negara Afrika lainnya. Mereka tidak ingin melepaskan singgasana indah bernama “nomor satu”. Mereka terus berkutat menjaga “kebanggaan” nya itu bahkan sampai menyulut perang dan menumpahkan darah. Tapi saya juga harus jujur. Pemikiran yang seperti itu juga yang mempengaruhi pola pikir saya selama ini. Tapi, kini tidak lagi. Dengan mantap saya berani katakan: “Saya telah mendapatkan jawabannya”.
AKB48 Senbatsu Sousenkyo Tahun 2012
Di Jepang, siapapun dia, dari pelajar sampai pekerja, orang muda-orang tua, semua pasti mengenal AKB48. Sebuah idol grup terbesar yang ada di Jepang, bahkan dunia mungkin. Setiap hari, para anggotanya yang totalnya lebih dari 200 orang selalu menghias layar televisi, majalah, koran, dan media masa lainnya. Tidak aneh kalau bilang bahwa AKB48 sudah merajai belantika musik Jepang.
Setiap ada single terbaru orang selalu ingin membeli CD-nya. Setiap ada konser, orang banyak berjam-jam menunggu untuk mendapatkan tiket masuk. Setiap ada acara jabat tangan member AKB48, orang rela antri. Tapi, di antara semua event AKB48, ada satu event yang paling ditunggu seantero Jepang. Event yang dari sejak jauh-jauh hari diberitakan media masa elektronik dan cetak. Event terbesar di dunia musik Jepang. Event itu adalah AKB48 Senbatsu Sousenkyo (AKB48 general election). Event di mana orang yang telah membeli CD AKB48 mendapatkan hak, bisa memberikan suara memilih siapa idola favoritnya.
AKB48 Senbatsu Sousenkyo sudah berlangsung 3 kali, tahun 2009, 2010, dan 2011. Dan pada hari ini, saat saya tengah menuliskan artikel ini, Sousenkyo yang keempat tengah berlangsung. Tahun ini, mata masyarakat benar-benar tertuju pada event ini. Mengapa? Sebelum melanjutkannya saya akan terlebih dahulu bercerita mengenai AKB48 Senbatsu Sousenkyo kali sebelumnya.
Kali pertama AKB48 Senbatsu Sousenkyo diadakan, Maeda Atsuko yang telah 5 tahun berada di AKB48 merebut posisi pertama. Posisi kedua didapatkan oleh Ooshima Yuuko. Kali kedua pelaksanaanya di tahun 2010, posisi bertukar 180 derajat. Ooshima merebut posisi satu dari Maeda, dan Maeda harus puas ada di posisi kedua. Pada 2011, posisi bertukar kembali. Maeda dengan keunggulan hampir 10 ribu suara merebut kembali singgasana nomor satu. Ooshima harus turun tahta dan menempati posisi kedua. Tahun 2011 menjadi tahun Maeda Atsuko. Dia sukses dengan album solonya dan menjadi penyanyi favorit Jepang. Tapi Maeda tidak lupa diri. Dengan menyingkirkan egonya masing-masing, baik Maeda dan Ooshima, bahu-membahu berjuang memajukan AKB48, sekaligus juga berjuang menjadi nomor satu. Mereka dan juga member lainnya berhasil membuat tahun 2011 puncak keberhasilan AKB48 di Jepang. Setiap single AKB48 yang keluar merajai tangga musik dan tiap single CD-nya terjual 2 juta keping lebih. Keberhasilan AKB48 menguasai pasar musik Jepang semakin membuktikan rivalitas terlihat sangat anggun bersanding persahabatan antara Maeda dan Ooshima.
Lantas bagaimana dengan AKB48 Senbatsu Sousenkyo kali keempat? Semua orang sudah menanti-nantikan persaingan antara Maeda dan Ooshima. Banyak yang berpikir Maeda akan kembali nomor satu dan menguasai AKB. Menjadi center yang tak tergantikan sepanjang sejarah AKB48. Tapi, tidak ada orang yang menyangka apa yang dilakukan Maeda 3 bulan sebelum Sousenkyo. Dia mengumumkan bahwa dirinya akan keluar dari AKB48 dan tidak akan mengikuti AKB48 Senbatsu Sousenkyo. Semua orang terkejut. Tidak sedikit orang yang menangis sedih, idolanya akan keluar dari AKB48. Media masa ramai membahas alasan mengapa Maeda keluar.
Setelah menunggu sekitar 2 minggu, Maeda melalui Account Youtube AKB48 memberikan penjelasannya. Maeda berkata bahwa dengan dia mundur dari AKB48, maka para junior akan mendapatkan kesempatan. Maeda rela menyerahkan singgasana nomor satu agar orang lain mendapat kesempatan untuk maju. Maeda juga ingin merasakan pengalaman baru. Memulai perjuangan dari nol untuk menjadi yang terbaik kembali. Maeda melepaskan singgasana nomor satu!
Ya, dengan pernyataan Maeda itu saya menemukan jawaban: apa esensi menjadi nomor satu. Nomor satu memang penting. Tapi ada hal yang lebih penting: Keluar dari zona nyaman. Keluar dari zona nyaman bernama nomor satu.
Menjadi nomor satu memang menyenangkan dan membanggakan. Tapi tidak sedikit orang yang telah merebut posisi pertama malah lengah dan santai. Merasa diri sudah menang, sudah mapan, mendapatkan segalanya. Karena sudah ada di zona nyaman, jarang ada orang yang mau keluar dari sana. Merasa diri kuat, tidak perlu berbuat apa-apa lagi.
Keluar dari zona nyaman memang tidak mudah. Justru berat, menantang, dan mengancam. Dengan keluar dari zona nyaman, impian bisa hancur, jiwa bisa terancam, bahkan hal-hal menakutkan lainnya. Tapi berada di zona nyaman sama berbahayanya. Keluar dan terus berjalan maju lebih baik daripada diam tidak berbuat apa-apa. Keluar dari zona nyaman, merelakan singgasana nomor satu, dan mencari tantangan baru adalah hakekat sang juara sejati menurut saya.
Pada akhirnya Ooshima yang menjadi nomor satu di AKB48 Senbatsu Sousenkyo tahun 2012 ini, dengan keunggulan sekitar 30 ribu suara dengan pesaing terdekatnya. Dialah member AKB48 nomor satu. Dialah juara AKB48 di tahun 2012. Tapi, bagi saya ada juara sejati. Maeda sudah menjadi juara, bahkan sebelum AKB48 Senbatsu Sousenkyo dimulai. Maeda telah mengajarkan saya apa arti menjadi nomor satu. Apa artinya juara sejati.
Berita tentang AKB48 Senbatsu Sousenkyo 2013
Sumber Gambar : BlogSpot
1 thoughts on “AKB48 Senbatsu Sousenkyo–Arti Juara Satu Sejati”