Bumi yang Terus Bergoncang
Sepanjang hari Jumat, 11 Maret 2011, dari siang hari sampai larut tengah malam, listrik padam. Tidak hanya itu, saat saya ada di dalam ke kamar, bumi terus bergoncang. Gempa terus terjadi. Setelah saya mencoba mencari di internet, lebih dari 100 kali gempa susulan terjadi sepanjang malam. Biasanya orang akan ketakutan, bahkan sama sekali tidak bisa tidur. Misalnya saja teman saya, dia berkata, dia tidak bisa tidur karena ketakutan. Banyak orang juga yang berkumpul dalam suatu ruangan, dengan menggunakan lilin memerangi kegelapan dan ketakutan. Tapi, saya sendiri malah menghabiskan waktu sendiri di dalam kamar di lantai 5. Tidak ada ketakutan. Tidak ada keraguan. Saya percaya Tuhan menyertai saya.
Bumi yang Terus Bergoncang
Di tengah ketidakpastian, puji Tuhan, saya masih masih tetap bisa tenang. Saya bisa duduk di tempat tidur, berdoa dan bernyanyi-nyanyi kepada Tuhan Allah. Saya masih bisa duduk tenang dan merenungkan kedahsyatan Allah melalui peristiwa alam ini. Saya masih bisa berdoa di tengah pekatnya malam. Setelah itu, saya bisa tidur dengan lelap. Ya, Tuhan Allah memberikan saya ketenangan menghadapi semuanya ini. Setelah bernyanyi, berdoa, saya bisa tidur dengan lelap.
Saya percaya kalau kita menyerahkan semua perkara, masalah, kekuatiran, ketakutan kita kepada Allah, Allah tidak hanya diam saja. Allah tidak mengangkat tangan. Allah malah akan turun tangan. Allah akan membantu dan menolong kita menghadapi semuanya. Hal-hal yang mungkin bagi kita adalah suatu yang besar dan tidak mungkin dapat diselesaikan, bagi Allah tidak ada yang mustahil. Allah dapat melakukan segala sesuatu yang bahkan tidak pernah kita pikirkan.
Dari peristiwa gempa yang terjadi, saya belajar untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Sama seperti yang dikatakan oleh pemazmur: Dengan tentram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman. (Mazmur 4:9)