Catatan Harian Kerja Praktek di Jepang Bagian 4
Program magang dimulai dari tanggal 1 Juli hingga 26 Juli 2013. Sekitar 4 minggu hari kerja. Karena tempat magang saya yang jauh (1200 kilometer lebih dari Tokyo) saya harus berangkat duluan. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya sebelum hari keberangkatan tanggal 30 Juni 2013. Selamat membaca.
Dua bulan sebelum program magang dimulai, kampus selalu mengadakan penjelasan dan seminar mengenai program magang. Penjelasannya selalu dilaksanakan pada hari Jumat jam kuliah terakhir, dari jam 5 sampai 7 malam. Bayangkan dua bulan sebelumnya! Begitulah Jepang, semuanya sudah dipersiapkan dengan matang bahkan dari jauh-jauh hari. Oke saya akan lanjutkan ceritanya.
Tanggal 15 April, penjelasan pertama kali dilaksanakan. Saat itu penjelasannya adalah penjelasan menyeluruh mengenai program magang. Apa yang mesti dilakukan, bagaimana mempersiapkan magang, dan hal-hal yang mesti disiapkan. Lalu, pertemuan kedua diadakan pada tanggal 24 Mei dan mulai masuk dalam penjelasan detail. Bagaimana cara pergi ke tempat magang dan akomodasinya, keperluan yang mesti disiapkan, dan masalah biaya transportasi. Saat penjelasan kedua inilah saya mengetahui teknis akomodasi dan transportasi.
Selama 4 minggu magang, mahasiswa yang rumahnya jauh akan diberi akomodasi hotel full. Saya pun termasuk di dalamnya. Begitu pula dengan transportasi. Kampus akan memberikan biaya transportasi seharga biaya kereta listrik dan Shinkansen.
Ketika diberikan surat-surat detailnya, saya segera tahu dimana saya akan menginap dan cara pergi ke tempat magang. Di surat itu tertulis bahwa saya akan menginap di Hotel Matsuya City di Kota Taku, Saga Prefektur. Letaknya tidak jauh dari tempat magang, 10 menit berjalan kaki. Begitu pula rincian biaya transportasi tertulis jelas. Kampus memberi 47380 Yen (kira-kira 5 juta rupiah) sebagai pengganti biaya transportasi. Ketika bertanya pada teman-teman yang lain, uang yang saya terima adalah yang paling banyak dari yang lain. Jadi artinya, tahun ini saya pergi ke tempat yang paling jauh. Lebih lanjut lagi, ketika mengecek informasi hotel di internet, saya dapat melihat biaya inap hotel per malam.
Harganya mencapai 5100 yen per malam. Wahh! Saya kaget sekali waktu itu. Begitu banyak uang yang dikeluarkan kampus untuk saya pergi magang.Kalau mau hitung-hitungan kampus total mengeluarkan uang sebanyak hampir 180 ribu Yen. Itu hanya untuk saya sendiri. Uang yang sangat besar sekali. Lepas dari jumlah uang itu, saya merasa sungguh beruntung. Saya bisa pergi magang ke tempat yang sama sekali baru, bertemu dengan orang-orang baru, dan berkesempatan menunjukkan kemampuan kepada orang lain. Tapi ada pula perasaan harus berjuang. Harus bisa menyerap ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Harus bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Harus bisa menunjukkan kemampuan semaksimal mungkin. Semuanya harus..harus..dan harus.
Mungkin sebagian teman-teman ada yang berpikir saya berlebihan. Tapi begitulah yang saya rasakan. Banyak keharusan itulah yang justru memacu saya untuk berusaha keras. Melatih diri saya makin mapan menghadapi beban yang mungkin semakin berat. Ini adalah pelajaran ketiga yang saya dapatkan, bahkan sebelum saya pergi ke tempat kerja praktek.