Catatan Harian Kerja Praktek di Jepang Bagian 6
Kali ini saya mau bercerita tentang persiapan sebelum kerja praktek. Tanggal 24 Mei, sekitar 1 bulan sebelum kerja praktek, saya telah mendapatkan info mengenai transportasi dan akomodasi. Karena soal akomodasi sudah disiapkan sekolah, saya hanya tinggal mempersiapkan transportasi saja.
Persiapan Sebelum Kerja Praktek
Soal transportasi sebetulnya gampang-gampang susah. Kalau mengikuti usulan kampus yaitu nai kereta dan shinkansen, sebetulnya tidak terlalu sulit. Namun kalau begitu, perlu waktu sekitar 8 jam untuk dapat sampai di Taku, tempat kerja praktek saya. Dengan naik shinkansen, seluruh uang yang didapat pun akan terpakai. Dan bagi saya, pulang pergi naik shinkansen sepertinya juga terlalu mewah.
Oleh karena itulah saya ambil opsi yang kedua. Mengurus transportasi sendiri. Ketika bertanya kepada beberapa teman, mereka memilih untuk naik bus. Dengan naik yakou bus (bus yang berangkat malam hari), biaya bisa dihemat hingga seperlimanya. Namun waktu yang diperlukan pun melonjak. Sebagai perbandingan, kalau mengikuti usulan sekolah, naik shinkansen pulang pergi 48 ribu yen akan habis terpakai dan perlu waktu 8 jam. Sedangkan dengan naik yakou bus, hanya perlu sekitar 9 ribu yen tapi perlu waktu sekitar 17 jam. Saat itulah saya bingung mau memilih yang mana.
Waktu itu Tuhan memberikan hikmat supaya mengecek transportasi udara, yaitu naik pesawat. Saya pun mengecek beberapa maskapai dan melihat perbandingan harganya. Dan akhirnya saya mendapatkan harga tiket termurah, 7500 yen dengan naik pesawat Air Asia dari Tokyo ke Fukuoka, Kyushu. Meskipun ada ongkos tambahan menuju dan dari bandara, namun total seluruhnya hanya 9500 yen. Waktunya pun hanya 2 jam naik pesawat dan 4 jam naik kereta ke tempat tujuan.
Setelah berdoa dan menunggu beberapa hari, akhirnya saya memutuskan untuk pergi naik pesawat. Saya pun memilih tanggal H-1, yaitu hari Minggu tanggal 30 Juni. Dari Narita Airport jam 11 siang, dan tiba pukul 2 siang di Fukuoka. Segera saya memesan tiket pesawat agar harganya tidak berubah.
Puji Tuhan seluruh proses pembayaran berlangsung lancar. Tiket pesawat sudah di tangan dan hanya tinggal mempersiapkan barang-barang saja. Tidak lupa juga saya mengecek transportasi dari tempat saya tinggal di Nishi Tokyo (Tokyo Barat) ke Narita Airport, lalu dari Fukuoka Airport ke Taku. Semuanya saya catat di buku catatan saya.
Begitulah kisah saya dalam memilih transportasi ke tempat kerja praktek. Dalam hal-hal kecil sekalipun Tuhan memberikan hikmatnya kepada saya. Hikmat agar memilih pesawat. Selain bisa menghemat waktu perjalanan, saya pun bisa menghemat uang yang diterima.
Tapi harus hati-hati, hikmat yang Tuhan berikan bisa saja terlupakan kalau tidak segera dilaksanakan. Kalau saya tidak segera memesan tiket pesawat bisa saja saya harus bayar mahal atau justru tidak kedapatan tiket. Sekali lagi saya mendapat pelajaran berharga: jangan sampai menunda-nunda apa yang Tuhan telah tunjukkan dan beritahu. Inilah kisah tentang persiapan sebelum kerja praktek saya.