Eating Saga Beef with Sensei
I think I must tell you about Saga Beef and my story when eating saga beef with Sensei (teacher in Japanese language).
Saga Beef is recognized as one of the best brands in Japan, ranking with Matsuzaka Beef and Kobe Beef. It features fine, marbled meat where fat minutely blends with tender lean meat. The flavorful, rich, sweet taste of the highest graded Japanese beef is only realized with Saga’s mild climate, pure water and clean air.
I really lucky that I could ate Saga beef when I was in my practical training in Saga with sensei and staffs for three times for free !(:-D) As three times my teachers treated me. The flavor was really good. I ate yakiniku (grilled meat), kushiyaki (grilled mear on skewers), and roasted beef. Here some pictures about Saga Beef.
The taste was so delicious, so I thought I should brought this saga beef to some friends in Tokyo. So, on the last day in Saga, before I went to Hiroshima, I bought some food as souvenirs. Those are saga beef curry (the picture is shown below). I gave those to Pak Yustinus and Pak Ricky in Tokyo.
Eating Saga Beef with Sensei in Bahasa Indonesia
Daging dari Saga dikenal sebagai daging terbaik di Jepang, setelah Daging Matsuzaka dan Daging Kobe. Setelah mencari beberapa informasinya, saya jadi mengerti mengapa daging Saga ini jadi begitu enak. Rahasianya ada di geografis Saga yang membuat sapi-sapi di Saga jadi sehat. Iklimnya Saga yang hangat, air dan udaranya yang segar.
Saya sendiri sangat beruntung bisa mencicipi daging ini sampai tiga kali dan semuanya gratis. Sebab saya ditraktir oleh sensei pembimbing saya saat kerja praktek di Saga. Kami makan daging panggang, sate, roaseted beef dan jenis makanan lainnya. Di atas adalah beberapa gambar yang saya ambil.
Karena rasanya amat enak, saya jadi ingin memberikannya sebagai oleh-oleh kepada beberapa teman di Tokyo. Oleh karena itu, di hari terakhir kerja praktek, sebelum menuju ke Hiroshima, saya membeli Kare Daging Saga. Saya memberikannya kepada Pak Pendeta Yustinus dan Bang Ricky Sihombing di Tokyo sebagai oleh-oleh dari Saga. Sebab kedua keluarga ini benar-benar menolong dan menopang saya dalam doa ketika persiapan hingga kerja praktek saya. Terimakasih Tuhan telah memberikan orang yang benar-benar memperhatikan saya. Terimakasih Tuhan!