Gempa Jepang 2011 : Kenangan 1000 Hari
Sudah 3 tahun lebih sejak Gempa dan Tsunami besar melanda Jepang tanggal 11 Maret 2011. Dan hari ini tanggal 4 Desember 2013, adalah tepat 1000 hari peringatannya. Di Jepang, beberapa stasiun televisi dan media massa membuat liputan khusus mengenai Higashi Nihon Daishinsai 1000 Nichi atau Gempa Jepang 2011. Ada yang meliput tentang keadaan dan situasi di daerah bencana juga kondisi korban bencana.
Kali ini ijinkan saya juga menceritakan kembali pengalaman merasakan gempa bumi kala itu. Cerita akan saya mulai dari pagi hari tanggal 11 Maret 2011 hingga keesokan harinya tanggal 12 Maret.
Gempa Jepang 2011: Pagi Hari
Jumat, 11 Maret 2011. Sejak pagi, semua berjalan seperti biasa. Bangun pada pukul setengah enam untuk doa dan saat teduh. Kemudian sambil memasak air untuk minum dan menanak nasi, saya menyalakan televisi dan mendengarkan RPK Radio Pelita Kasih melalui Live streaming internet. Lalu saya sarapan dan mandi pagi, bersiap untuk pergi ke pelajaran bahasa Jepang di kampus. Saya juga masih sempat untuk membaca buku kanji, untuk mencicil bahan ujian akhir bahasa Jepang yang akan diadakan hari Senin dan Selasa minggu depannya.
Pukul 08.30, sebelum meninggalkan kamar, saya masih sempat menonton berita di televisi. Beritanya mengenai potensi tsunami yang mungkin terjadi di pantai Miyagi. Memang sejak malam sebelumnya, gempa kecil terus menerus terjadi, namun dalam skala kecil. Potensi tsunami pun dikeluarkan namun hanya setinggi 50 cm. Saya masih dapat melihat pemandangan pantai Miyagi yang putih akibat salju dari televisi pagi itu.
Saya dan teman-teman pun belajar bahasa Jepang seperti biasa. Ada tes kanji di awal dan juga pembahasan buku kanji halaman selanjutnya. Kami juga masih belajar kaiwa (percakapan) lewat video yang diputar Sensei dan mempraktekkannya dengan teman di samping. Pukul 11 siang, saya belajar Bunpou yang kali itu mengenai Keigo dan belajar penulisan laporan ilmiah dalam bahasa Jepang.