Hari Pertama Kerja Praktek Bagian 2
Catatan Harian Kerja Praktek di Jepang Bagian 15
Selesai acara perkenalan di ruang guru karyawan, kami semua menuju ke ruang olahraga dalam ruangan (Hall). Di sana sudah berkumpul para siswa. Masing-masing mengenakan seragam khas sesuai dengan jurusannya. Mereka berbaris rapi dan para sensei juga ikut berbaris. Acara pagi itu dimulai dengan latihan memberikan salam. “Ohayou Gozaimasu (Selamat pagi)”, “Konnichiwa (Selamat siang)” diucapkan berulang-ulang dengan suara lantang. Setelah kira-kira 10 kali, dilanjutkan dengan senam pagi bersama. Masih dalam kemeja lengan panjang dan balutan jas, saya pun berolahraga pagi itu.
Selesai senam pagi, saya dan Hashima-san sekali lagi memperkenalkan diri, kali ini di depan para siswa siswi yang jumlahnya sekitar 120 orang. Berbicara di depan orang membuat saya sedikit gugup, sehingga saya agak terbata-bata saat memperkenalkan diri. Setelah itu saya datang ke kelas teknik elektro tahun pertama dan kembali memperkenalkan diri. Saat itulah pertama kali saya melihat keadaan kelas dan siswa. Siswanya jumlahnya 18 orang dan semua laki-laki. Sekali lagi saya kurang lancar ketika memperkenalkan diri. Tapi ya sudahlah, pikir saya waktu itu. Inilah keadaan di pagi pertama kerja praktek.
Setelah itu, siswa-siswi kembali ke dalam kelas memulai pelajaran pertama. Sedangkan para sensei kembali ke dalam ruang guru untuk mengambil peralatan mengajar dan menuju ke kelas. Saya dan Hashima-san kemudian menuju ke ruangan Kepala Sekolah untuk mendengarkan penjelasan dari beliau. Oda Sensei (Kepala Sekolah) menjelaskan keunikan dan komposisi sekolah. Jumlah karyawan, jumlah murid, luas sekolah, fasilitas dan lain-lain dijelaskannya dengan penuh percaya diri. Saya dan Hashima-san pun mendengarkan sambil mencatatnya dalam buku catatan khusus kerja praktek.
Setelah acara penjelasan selesai, kami diantar berkeliling sekolah oleh Kii Sensei (Wakil Kepala Sekolah). Kami mengunjungi sekolah itu dari sudut ke sudut tanpa tersisa. Kii Sensei juga menjelaskan dengan baik masing-masing fasilitas dan prasarana yang ada. Menjelang siang hari, kami kembali ke dalam ruang guru dan dibolehkah beristirahat sejenak. Saya pun mengganti jas dengan pakaian praktek dan beristirahat di meja saya. Siang itu karena tidak memesan bento, kami membeli makanan di Minimarket Seven Eleven yang ada di depan komplek sekolah.
Dari siang sampai jam 4 sore, saya berkeliling melihat suasana praktek para siswa. Sekali-kali saya juga berbicara kepada Sensei dan para siswa mengenai praktek Denki Kouji (Pemasangan kabel dan alat listrik). Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, waktu belajar pun berakhir. Para siswa berkemas untuk kembali ke rumah, sedangkan saya kembali lagi ke ruang guru karena jam pulang guru adalah 17.15.
Sambil menunggu waktu, saya menulis buku catatan harian kerja praktek dan juga membaca kumpulan soal-soal, memikirkan bentuk kuliah yang akan diberikan pada minggu depan.
Saya pulang bersama dengan Hashima-san menuju ke Hotel tempat menginap. Dalam perjalanan, kami mampir membeli makan malam di Hotto Motto (semacam toko yang menjual makanan). Kalau kita memesannya, maka petugas akan segera memasaknya sehingga makanan masih segar. Hari itu saya memesan nasi dengan ayam goreng sebagai makan malam di hari pertama. Hashima-san memesan nasi dengan hamburger.
Siapa yang menyangka kemudian kalau akhirnya kami mesti mampir di Hotto Motto setiap hari. Dan melewati jalan yang sama sepanjang sebulan. Ini adalah kenangan yang saya tidak pernah lupakan. Raut wajah petugas toko, rute perjalanan, jalan menanjak menuju hotel, serta gunung-gunung tinggi di depan mata.