Homestay Hari 2 Malam Tahun Baru di Jepang
Setelah itu saya hanya duduk di sofa, menonton televisi, sambil menghangatkan badan dengan duduk dekat pemanas ruangan. Sungguh enak rasanya. Saya melirik ke arah dapur, apa yang dikerjakan ibu? Ibu memotong daging ham kecil-kecil dan meletakkannya di piring styrofoam. Kemudian ia menuju jendela dan membukanya. Rupanya ada 2 ekor kucing yang duduk dan mengeong dekat jendela. Kucing itu gemuk dan sangat menggemaskan. Langsung saja potongan daging itu dilahap habis. Saya sempat bertanya kepada ibu perihal kucing itu. Setiap pagi biasanya 3 ekor kucing datang ke rumah, dan ibu memberinya sedikit potongan daging. Ibu juga memberi nama kepada kucing itu シロ(Shiro-chan), ラブ(Rabu-chan), dan satu lagi saya lupa namanya. Setelah itu saya membantu ibu mencuci pakaian dengan mesin cuci, membersihkan rumah dengan (penyedot debu), dan merapikan tanaman di halaman. Saya sangat senang dapat membantu ibu, daripada hanya diam saja di dalam rumah. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Kami menyudahi pekerjaan siang itu dan masuk ke dalam rumah. Yuuka belum juga bangun dari tidur. Menurut ibu, Yuuka baru pulang kerja pukul 12 malam, karena itu sangat kelelahan. Kemudian saya membantu ibu membuat makan siang.
Masakan yang dibuat cukup unik, saya baru pertama mengetahui cara membuatnya. Ini semacam sup kental dengan kuah susu lengkap dengan sayuran warna-warni dan daging. Alih-alih menggunakan ココナツのミルク (santan kelapa), orang Jepang lebih memilih untuk menggunakan 牛乳 (susu). Setelah itu saya dan ibu makan bersama. Makanannya sangat enak, selain ada sup, ibu juga memanggang ikan untuk saya. Waktu memanggangnya sangat pas, jadinya sangat enak. Ibu juga mengupaskan りんご (apel) untuk saya. Saya makan 3 buah apel, karena apel Fuji sangat manis dan nikmat disantap. Dari makan siang ini saya mendapatkan ide, saya hendak membuat rendang dengan menggunakan susu.
O ya, sambil makan saya berbincang-bincang dengan ibu. Saya bilang kalau rumahnya betul-betul bersih. Sebelumnya saya sudah berkunjung ke rumah orang Jepang, ke rumah keluarga homestaynya kakak kelas. Saya mendapati rumahnya sangat berantakan. Di mana-mana barang diletakkan. Bahkan tidak bisa makan di meja makan, karena semua peralatan masak dan bumbu dapur diletakkan di atas meja. Di lain sisi, rumah ibu sangat rapi. Semua peralatan makan diletakkan di 食器棚(lemari). Semua bumbu disimpan di lemari dapur. Kulkasnya pun bersih dan tidak berbau. Meja makan selalu bersih dan bisa dipakai untuk makan bersama.
Ibu juga bercerita, kalau dia sudah tingal di rumah itu selama 25 tahun. Selama itu belum pernah dilakukan perbaikan atau pemindahan barang. Saya semakin kagum karena keluarga ini bisa menjaga rumahnya senantiasa rapi dan bersih. Lalu ibu juga mengajak saya untuk pergi ke supermarket membeli kebutuhan untuk お正月 (tahun baru). Ibu bilang kalau akan pergi pukul 2 siang, jadi ada waktu 1 jam untuk beristirahat. Ibu kemudian beristirahat sambil membaca buku. Saya mendapatkan pelajaran: jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja. Sisikan waktu untuk beristirahat. Ingat SISIHKAN! Bukan SISAKAN.
Dengan mobil, saya dan ibu berangkat ke supermarket. Sebelumnya ibu meletakkan makan siang di meja makan dan menutupnya dengan kertas plastik. Untuk makan siang Yuuka, ibu menjelaskan. Di supermarket kami membeli オモチ (mochi), てんぷら (tempura), 焼きグリ (kuri), 酒 (sake), そば(soba), serta semacam kentang rebus. Kalau saya hitung-hitung, belanjaan ibu mahal sekali. Sepanjang belanja, saya membawa barang belanjaan ibu. Setelah semuanya terbeli, kami sejenak beristirahat. O ya, ibu membelikan saya es krim dengan ukuran yang cukup besar. Harganya pun mahal: 450 yen atau 45000 rupiah. Tapi rasanya memang betul-betul enak. Kami menyantap es krim tersebut.
Setelah beristirahat, kami pulang ke rumah. Sampai di rumah, makan siang sudah dimakan oleh Yuuka. Ibu merapikan meja makan, dan menyuruh saya mencoba グリ (kuri). Rasanya sangat enak, saya makan hampir 8 biji. Ibu pun ikut makan bersama dengan saya. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Ibu bilang dia lelah dan ingin istirahat. Karena sudah tua dan melihat banyak orang, ibu mudah kelelahan. Ibu bilang dia akan mulai masak pada pukul 5 sore. Saya pun beristirahat sejenak sambil menonton televisi.
Pada malam tahun baru, kebiasaan orang Jepang, tidak makan ご飯(nasi), melainkan そば(soba), sejenis mie namun warnanya agak gelap. Saya membatu ibu menyiapkan makan malam kami, karena Yuuka sudah pergi untuk kerja sambilan. Saya merebus soba dan meniriskannya. Kemudian menyiapkan sayuran dan merebus daging ayam. Setelah semua selesai, kami mulai menata makanan di dalam mangkok besar. Terakhir てんぷら(tempura) yang ibu beri kami letakkan di paling atas. Kami makan berdua sambil menonton televisi. Acara televisi sangat seru, ada acara khusus menyambut tahun baru. Selesai makan, saya membantu ibu merapikan semuanya, kemudian kami menonton televisi. Ayah tidak pulang hari ini, karena ada pekerjaan. Jadi kami hanya menonton berdua saja. Acaranya sangat menarik, dan saya sudah paham betul apa yang ditayangkan. Dalam pikiran saya, saya ingin sekali mempunyai televisi. Selain mendapat hiburan, tentu ada banyak informasi dan bahasa Jepang yang bisa saya dengarkan.
Lewat pukul 9 malam, ibu menyuruh saya untuk シャワー(shower). Saya menurut dan mandi air panas. Setelah berpakaian kembali, saya merasa sangat mengantuk. Pukul 10 malam, saya minta ijin kepada ibu untu tidur duluan. Akhirnya ibu mematikan semua peralatan listrik di lantai satu dan naik ke kamar tidurnya. Ibu bilang kalau di kamar tidurnya juga ada televisi untuk menonton acara spesial tahun baru. Saya menyiapkan semua peralatan tidur, berdoa, dan tertidur pulas.