Kunjungan ke Daerah Tsunami Kesennuma
Kunjungan ke Daerah Tsunami Kesennuma – Kesennuma adalah kota di pesisir pantai Sanriku di Prefektur Sendai Jepang. Kota ini adalah salah satu wilayah terdampak tsunami Jepang yang terjadi akibat gempa besar Tohoku tahun 2011 kemarin. Gempa mengguncang Jepang pada pukul 14:46:50 pada tanggal 11 Maret 2011 dan getaran gempa terus terjadi hampir selama 10 menit. Getaran gempa dirasakan di seluruh wilayah Jepang, dari Hokkaido sampai Kyushu di bagian selatan. Di daerah Tohoku sendiri (daerah yang paling dekat dengan pusat gempa), saking besarnya gempa yang terjadi, alat pencatat getaran gempa tidak bisa mengukur lagi magnitudo gempa. Kini, masyarakat Jepang mengenangnya sebagai Gempa Tohoku dan jadi gempa jepang timur terbesar sepanjang sejarah. Berdasarkan informasi yang disebarluaskan kemudian, kekuatan gempa mencapai angka 9.0-9.1 dalam Skala Richter.
Berdasarkan data terakhir, total korban yang meninggal akibat gempa dan tsunami mencapai angka 15.000 orang lebih, di mana ada lebh dari 2.500 orang hilang dan belum ditemukan. Dengan banyaknya korban yang meninggal di Prefektur Sendai, kehidupan masyarakat Jepang digoyahkan dalam satu hari. Ada lebih dari 150.000 orang yang harus dievakuasi dari tempat tinggalnya dan harus tinggal di rumah-rumah sementara.
Bersama dengan teman-teman dan anggota gereja di GIII, saya melakukan kunjungan ke daerah tsunami kesennuma. Saat mengunjungi tempat ini, jantung saya berdegup cepat. Membayangkan struktur bangunan kokoh bisa hancur dan rata dengan tanah karena tersapu dengan tsunami. Kami bermain angklung, bernyanyi bersama dalam acara Festival Indonesia untuk memberikan penghiburan bagi para penduduk yang menjadi korban gempa besar Tohoku. Kehadiran kami di sini semoga bisa memberikan dukungan moril kepada penduduk untuk bisa terus menjalani hidup.
Gempa dan tsunami bisa mengubah segalanya, dari gempa solidaritas sesama penduduk muncul, keberpihakan hadir dan semangat juang tumbuh. Setelah gempa, orang keluar dari zona nyaman keadaannya ke zona yang tidak pasti. Mereka harus terus berjuang membangun diri setelah gempa terjadi. Membangun kembali dari nol dan melanjutkan hidup.
Bagi orang beriman, bencana ini dipandang berasal dari rencana Allah untuk kehidupan seseorang. Tanpa iman, kita mungkin akan menyalahkan keadaan dan menyalahkan Allah. Kita mengetahui bahwa Allah mengijinkan bencana itu terjadi supaya kita bisa belajar dan lebih berserah lagi kepadanya. Ada rencana Allah yang jauh lebih indah setelah bencana ini.