Les Bahasa Jepang Sebelum Masuk Kuliah
Saya sungguh bersyukur dan menikmati les bahasa Jepang ini. Senseinya enak dalam mengajar, teman-teman pun saling membantu satu dengan yang lain, fasilitas penunjuang belajar pun diberikan cuma-cuma. Saya sama sekali tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Semuanya ditanggung oleh beasiswa pendidikan.
Tempat belajarnya pun sangat dekat dengan asrama, hanya 5 menit berjalan kaki. Saya mendapatkan pengajaran dari guru-guru yang kompeten. Kalau mencari data di internet atau bertanya kepada teman-teman yang sekolah bahasa dengan biaya sendiri, biaya pembelajarannya sudah mencapai 300 ribu yen atau 30 juta rupiah lebih dalam sebulan. Selain itu, total kurang lebih ada 20 buku yang saya dapatkan. Totalnya mungkin sudah 150 ribu Yen. Karena itulah, semua buku itu telah selesai dipelajari dan saya kerjakan sebisa mungkin.
Selain itu saya juga mendapat radio tape untuk latihan mendengarkan, kamus elektronik yang lumayan mahal (28 ribu Yen), dan kesempatan membaca buku-buku cerita dalam bahasa Jepang. Tugas saya hanya belajar bahasa jepang, kembali ke asrama, mengulang pelajaran dan mempersiapkan pelajaran untuk esok hari.
Teman-teman mungkin berpikir itu mudah. Tapi lama kelamaan, karena banyak materi yang harus dipelajari dan diulang, itu menjadi berat. Setiap hari pasti ada syukudai (pekerjaan rumah), membuat sakubun (karangan), chokai renshuu (latihan mendengarkan), kanji dan bunpou (tata bahasa). Kalau dihitung-hitung saya mungkin menghabiskan waktu 11 jam untuk belajar. Di dalam kelas saya 7 jam saya belajar, dan belajar sendiri kurang lebih 4 jam.
Selain itu setiap hari pasti ada ujian kecil, menyangkut goi (kosakata) dan kanji. Kemudian setiap akhir bulan juga selalu ada pekan ujian selama seminggu. Ada ujian hanasu shiken (berbicara dengan guru), chokai (mendengarkan), goi (kosakata), kanji dan bunpou (tata bahasa).
Semuanya kelihatan berat, tapi semua itu bagi saya tidak apa-apa, semuanya masih dapat dijalani dengan baik. Saya tidak pernah sakit ataupun terlambat ke kelas, karena masih mengantuk. Puji Tuhan, Tuhan Allah memberikan saya kemampuan untuk mengatasi semuanya itu.