Malam Hari di Kota Taku di Saga
Catatan Harian Kerja Praktek di Jepang Bagian 13-Malam hari di kota Taku
Pada sekitar pukul 9 malam, Hashima-san mengetuk pintu kamar saya. Dalam keadaan masih setengah mengantuk, saya pun membuka pintu dan berbicara dengannya. Dia berkata maaf sampai malam, karena tadi makan malam bersama dengan orangtuanya. Kami kemudian berbicara mengenai rencana esok hari, hari pertama kerja praktek di Taku.
Saya berkata kalau sebelumnya saya sudah mencoba menghitung waktu yang diperlukan dari hotel sampai ke tempat kerja praktek, sekitar 10-15 menit. Dan karena kami harus sampai sebelum pukul 08.20, maka saya mengusulkan untuk pergi pukul 08.00 pagi. Hashima-san pun mengangguk setuju. Saya juga memastikan kembali pakaian esok hari, kemeja putih berdasi dan jas di hari pertama. Kami sempat berbicara singkat mengenai toko, supermarket, atau tempat makan di sekitar kota Taku. Karena sudah sedikit berkeliling kota, Hashima-san menjelaskan pada saya letak tempat-tempat itu. Sebenarnya cukup beragam namun letaknya jauh dari hotel ataupun tempat kerja praktek. Di akhir pembicaraan kami, saya mengingatkan kalau esok hari hujan akan turun, jadi jangan lupa untuk membawa payung.
Setelah itu saya kembali tidur malam setelah berdoa sejenak. Badan ini terasa lemas sekali. Selain itu, rasa cemas dan kuatir pun langsung menyergap. Daripada terus memikirkannya, saya memutuskan untuk segera tidur.
Saya bangun pada pukul 05.15, seperti yang tertera di jam digital di tempat tidur. Sinar matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamar dan membuatnya terang benderang. Puji Tuhan, kekuatan saya sudah pulih pagi itu. Sebentar saya berdoa pagi lalu makan onigiri (nasi kepal) yang dibeli kemarin. Setelah itu saya mengeluarkan barang-barang dari dalam koper dan merapikannya. Sepatu dan alat-alat mandi saya keluarkan. Lalu setelah itu, baju, kemeja, dan celana panjang saya masukkan ke dalam lemari pakaian. Komputer di atas meja dan charger saya letakkan di laci bawah meja. Setelah semuanya rapi, saya mendengarkan Radio Pelita Kasih dan mendengarkan kotbah singkat hingga pukul 7 pagi. Saya pun kemudian mandi pagi dan bersiap-siap pergi ke Saga Ken Ritsu Sangyou Gijutsu Gakuin, tempat praktek saya.
Saya keluar pukul 07.55 dan menitipkan kunci kepada petugas hotel di lantai dasar. Sambil menunggu Hashima-san, saya duduk di ruang tunggu hotel dan sedikit bercakap-cakap dengan petugas hotel. Saya bercerita orang Indonesia, sekarang berkuliah di Tokyo, dan datang ke Taku untuk bekerja praktek. Bapak petugas hotelpun dengan ramah bercengkrama dengan saya. Tidak beberapa waktu kemudian, Hashima-san datang dan kami pun berpamitan kepada para petugas hotel. Kami menuju ke luar, berjalan kaki ke tempat praktek.