Menjadi Sensei dalam Satu Bulan
Pada bulan Juli lalu, saya berkesempatan untuk bekerja praktek di Kota Taku, Prefektur Saga, menjadi sensei. Seluruh mahasiswa tingkat tiga di kampus saya, diwajibkan untuk bekerja praktek, pergi ke seantero Jepang, bekerja dan menimba pengetahuan selama satu bulan. Sebetulnya ada dua pilihan: bekerja di perusahaan dalam program internship atau ke sekolah teknik dan bekerja sebagai tenaga pengajar. Saya sendiri pun mendapat kesempatan untuk mengajar di sekolah teknik.
Menjadi Sensei dalam Satu Bulan
Saya mengajar Denki Kairo (rangkaian elektrik) khususnya mengenai Daya Listrik (aruh searah, arus bolak balik, arus bolak balik 3 fase) selama 3 X 90 menit. Memang mengajarnya hanya 90 menit, namun persiapannya memakan waktu yang tidak sedikit. Perlu persiapan panjang untuk memastikan bahan yang akan diajarkan, membuat soal latihan dan penjelasannya, dan juga membuat urutan dan cara mengajar. Tapi, Puji Tuhan selama satu bulan semua bisa berjalan dengan lancar. Berikut adalah beberapa foto ketika saya mengajar di kelas yang diambil oleh Uchiie Sensei.
Dalam kerja praktek satu bulan saya juga berkesempatan untuk mengajarkan praktek kepada para siswa. Kali itu saya mengajarkan Sequence Control, sebuah jenis kontrol yang amat terkenal di Jepang. Kontrol jenis ini berbeda dengan yang jenis digital, menggunakan alat-alat yang ukurannya cukup besar (sering juga disebut kontrol model analog). Jenis kontrol seperti ini banyak dipergunakan di pembangkit listrik, gardu listrik, alat penangkal petir, dan mesin-mesin lain yang berkaitan dengan listrik ukuran besar. Di hari terakhir praktek, saya juga berkesempatan membimbing siswa untuk mencoba listrik 600 V dan menggerakkan sebuah motor besar. Suatu kesempatan yang langka diperbolehkan membimbing para siswa. Mengucap syukur juga kepada Tuhan karena saya bisa dipercaya sensei untuk memimpin kuliah praktek ini. Berikut adalah beberapa foto yang diambil oleh Uchiie Sensei saat saya memimpin kuliah praktek.
Puji Tuhan, selama satu bulan saya berhasil menyelesaikan semua tugas yang diberikan. Saya mengajar 3 kali kuliah teori, lalu juga 4 kali kuliah praktek yang masing-masing 180 menit. Jika dibanding dengan teman-teman yang lain, saya mendapat kesempatan untuk mengajar dalam waktu yang amat lama. Jarang sekali seorang mahasiswa asing diberikan waktu mengajar sebanyak itu. Semuanya hanya karena berkat Tuhan saja. Saya dimampukan Tuhan menjadi sensei walau dengan banyak kekurangan.
Di hari terakhir, saya, sensei dan para siswa mengambil foto bersama. Saya berada di tengah-tengah di kelilingi oleh para siswa dan sensei. Semuanya tersenyum gembira. Saya pun merasa senang dan sukacita, rasanya seluruh usaha dan kerja keras saya terbayar ketika melihat para siswa bisa mengerti pelajaran. Hasil-hasil ujian singkat yang saya berikan pun relatif bagus. Kesan dari para siswa dan sensei pun juga baik. Meskipun tidak sempurna semuanya, namun Tuhan memampukan saya menyelesaikan kerja praktek menjadi sensei selama satu bulan. Terimakasih Tuhan Yesus.