Partamiangan Orang Batak
Partamiangan Permata Sakura (Perkumpulan Orang Batak di Jepang) diadakan setiap satu kali dalam sebulan. Kami selalu mendahului pertemuan itu dengan ibadah singkat. Menyanyikan dua tiga buah lagu, mendengarkan ayat pembimbing, kemudian renungan singkat yang dibawakan Pendeta yang juga orang Batak, lalu diakhiri dengan memberikan kolekte. Ibadah singkat kemudian diakhiri dengan doa persembahan, penutup dan doa makan malam.
Acara Partamiangan Permata Sakura
Seperti kebiasaan orang Batak, kalau sudah berkumpul pastilah ada acara makan bersama. Orang-orang yang telah datang bisa langsung menyantap hidangan malam yang spesial, karena biasanya makanan Batak yang keluar, seperti rendang, panggang, atau gulai. Makanan yang jarang kita bisa temui di Jepang. Pokoknya semuanya enak! Saya pun bisa menambah makanan karena saking lezatnya. Orang-orang lain yang baru pulang dari bekerja pun datang menyusul dan menyantap makan malam.
Setelah selesai makan bersama, biasanya kami langsung memulai rapat. Rapat membicarakan program-program yang ingin dilaksanakan ke depan. Acara rapat sungguh menyenangkan karena terkadang diselingi oleh canda dan tawa, tidak monoton dan tidak terlalu serius. Ini juga adalah ciri khas orang Batak menurut saya. Di sela-sela acara rapat, ada juga yang bercerita mengenai keluarga dan kerabatnya. Misalnya, keluarga di A sedang kemalangan, ibu si B meninggal jadi harus segera dapat tiket pesawat ke Indonesia, atau si C yang bermasalah di kantor tempatnya bekerja. Lewat Partamiangan seperti inilah kita bisa saling tukar informasi mengenai keluarga dan kerabat yang membutuhkan.
Dalam rapat minggu lalu, saya makin tahu bagaimana pentingnya Partamiangan dalam Orang Batak. Lewat partamiangan kita bisa mendengarkan informasi tentang siapa yang memerlukan bantuan, bentuk bantuan apa yang harus diberikan, dan bagaimana menyampaikan bantuan itu. Kita juga bisa sama-sama membantu, baik dalam dukungan doa maupun dukungan materiil.
Partamiangan sangatlah penting. Karena inilah sebenarnya denyut nadi orang Batak. Partamiangan tidak hanya kumpul-kumpul saja, namun lebih dari pada itu. Partamiangan memuji Tuhan, mendengarkan Firman, dan berdoa bagi kerabat dan saudara yang memerlukan. Inilah makna partamingan yang sebenarnya menurut saya.
1 thoughts on “Partamiangan Orang Batak”