Persiapan Pindah Rumah di Jepang
Kembali dari agen rumah Aoi Fudosan di Chiba tanggal 24 Januari 2015, saat itu sudah sore dan hujan rintik-rintik mulai turun saat saya tiba di Stasiun Higashi Fushimi di Tokyo bagian barat. Setelah menonton Detective Conan jam 6 sore sambil makan malam, saya segera mencari info mengenai perusahaan jasa layanan pindah rumah di internet. Karena sudah ada perjanjian dengan agen rumah Aoi Fudosan, saya bisa pindah dan memasukkan barang kapanpun. Dengan catatan, saya mesti membayar biaya harian sewa rumah semenjak menempati kamar itu. Kalau dihitung biaya hariannya saya mesti membayar 25000/31= 810 Yen satu hari.
Pindah Rumah di Jepang
Beberapa waktu yang sebelumnya, saya sempat menghubungi Art Hikkoshi Center dan Uncle-K lewat email dan menanyakan kisaran harga untuk pindah rumah dari Tokyo Barat menuju ke Chiba. Mereka dengan senang hati membalas email bahkan menelepon saya untuk memastikan jadwal pindah rumah. Mereka juga sempat datang ke kamar asrama saya dan melihat keadaan dan kuantitas barang-barang yang bakal diangkut serta memberikan perkiraan biaya pindah rumah. Namun, karena waktu itu saya belum pasti mendapatkan rumah barunya, saya pun tidak bisa memberikan tanggal dan mengikat perjanjian. Alhasil biayapun jadi mahal karena tanggalnya belum pasti. Waktu itu kertas kisaran biaya yang disodorkan ke saya tertulis biaya antara 8 hingga 10 juta untuk pindahan. Meskipun kaget waktu melihatnya, saya dengan tenang memohon waktu untuk mencari rumah dan akan segera menghubungi sewaktu tanggalnya sudah pasti. Petugas yang datang memperingati saya untuk segera meneken perjanjian kalau tetap ingin biayanya murah, kalau ditunda-tunda bisa-bisa biayanya jadi mahal, atau bahkan mobil pindahannya sudah terpakai orang lain sehingga tidak bisa pindahan.
Jadilah saya membuat hitungan antara biaya sewa rumah yang saya bayar dengan biaya pindah rumah. Perlu teman-teman ketahui, di Jepang bulan Maret adalah waktu peak orang-orang pindah rumah. Semakin cepat waktu pindahan (awal-awal bulan Maret) maka biaya pindahan lebih murah. Sebaliknya kalau pindahannya saat pertengahan hingga akhir bulan Maret, harganya bisa meroket. Karena Papa, Mama, dan Abang akan datang juga ke Jepang pertengahan bulan Maret (Tanggal 16 Maret), saya rasa lebih baik menyelesaikan pindahan sebelum tanggal 16 Maret. Dan karena kata Kokusai Sensei lebih baik menghindari hari Sabtu-Minggu-hari libur, akhirnya saya memutuskan untuk pindah hari Jumatnya, tanggal 13 Maret 2015.
Saya pikir biarlah saya menyelesaikan pindah rumah hari Jumat tanggal 13 Maret. Hari Sabtu dan Minggunya untuk beristirahat dan bergereja, lalu hari Senin paginya pergi ke Haneda Airport untuk menjemput Papa, Mama, dan Abang yang datang dari Indonesia. Jadi ketika Papa, Mama, dan Abang datang dan tinggal di kamar, tidak sempit dan tidak perlu kuatir lagi pada barang-barang besar seperti kulkas atau microwave. Nanti hanya tinggal membawa beberapa pakaian dan barang-barang kecil saja, pikir saya waktu itu.
Sumber gambar : http://wedding-life.net, blog Hatena