Refleksi Satu Tahun Bagian 1
2010年9月27日
Ketidakpastian memang merisaukan. Saya pun mengalaminya. Tapi kalau dipikir, ketidakpastian tentang hari depan ada faedahnya. Justru karena ketidakpastian itu, maka hari ini saya bekerja keras menyiapkan diri untuk hari esok. Kalau sudah tahu hari depan mungkin saya akan menjadi pasif. Saya mungkin tenang-tenang saja. Tapi karena saya tidak tahu, saya harus melakukan segala sesuatu untuk mempersiapkan diri.
Refleksi Satu Tahun Bagian 1 – Kepergian Ke Jepang
Hari depan memang merisaukan, tapi juga mengasyikkan. Kehidupan yang tidak saya ketahui habisnya. Kehidupan yang pasti sulit namun tetap menarik untuk dialami bukan? Banyak yang berpendapat bahwa hidup di negara lain itu sulit. Saya pun juga tidak pernah menyangkalnya. Apalagi, saya pun belum pernah bepergian ke luar negeri dan tinggal di sana sebelumnya. Pikiran saya kosong. Gambaran di kepala saya hampa. Tidak banyak yang saya ketahui. Mungkin hanya sebagian kecil informasi yang didapat dari internet dan para senpai. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi hari depan atau di ujung jalan, tapi saya yakin sejak sekarang saya mulai dapat “mewarnainya”. Menurut saya, hari depan bukanlah hanya sesuatu yang akan saya hadapi, tapi sesuatu yang sedang saya ciptakan dan lakukan sekarang.
Ujung jalan masih gelap, masih tersembunyi. Justru karena itu saya menerima ajakan Tuhan Yesus yang berjalan di depan saya sambil mengulurkan tangan-Nya, “Mari, ikutlah Aku.” Mungkin lagu ini dapat memantapkan langkah-langkah kaki saya dan kita semua:
Tersembunyi di ujung jalan,hampir atau masih jauh
‘ku dibimbing tangan Tuhan ke neg’ri yang tak ‘ku tahu
Bapa, ajar aku ikut, apa juga maksud-Mu
tak bersangsi atau takut, tetap beriman teguh
Saya tahu perjalanan ini tidak akan mudah. Saya dan kita semua diminya memikul salib setiap hari. Tapi tidak dibiarkan Tuhan kita seorang diri saja. Yesus sendirilah yang berjalan di depan saya dan kamu. Dia bersama-sama dengan kita. Yesus tidak pernah menjanjikan kemudahan melainkan kekuatan untuk menghadapi perjalanan yang sulit ini dengan selamat sampai akhirnya. Asalkan kita tetap berada di belakang Yesus dan mengikutinya, pasti Dia akan membukakan jalan bagi kita.
Ku tahu Tuhan pasti buka jalan
Ku tahu Tuhan pasti buka jalan
Asal ku hidup suci, tidak turut dunia
Ku tahu Tuhan pasti buka jalan
Doakanlah saya dan kita semua untuk tetap setia berjalan di belakang Yesus. Berdoalah agar Yesus memantapkan langkah kita selangkah demi selangkah untuk terus mengikut dan mengiringnya:
Kudaki jalan mulia tetap doaku inilah:
“Ke tempat tinggi dan teguh, Tuhan, mantapkan langkahku!”
Ya Tuhan angkat diriku lebih dekat kepada-Mu
di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku!