Refleksi Satu Tahun Bagian 4
Tanggal 18 Maret 2011 mungkin tidak akan saya lupakan seumur hidup saya. Waktu begitu cepat berlalu, dan saya hampir-hampir tidak merasakannya. Sejak 5 Oktober 2010, selama hampir 6 bulan, saya dan teman-teman tinggal di Jepang dan belajar bahasa Jepang bersama. Terimakasih kepada Tuhan Yesus atas kasih dan penyertaannya yang tidak pernah henti dalam hidup saya. Terimakasih kepada Sensei, karena bisa mengajar kami semua dengan sabar. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah menemani dan membantu saya juga dalam belajar.
Refleksi Satu Tahun Bagian 4
Saya masih ingat betul, saat awal tiba di Jepang, saya sama sekali tidak tahu apa-apa. Saya hanya bisa mengucapkan ya atau tidak, karena saking panik dan takutnya. Walaupun sudah belajar di Indonesia selama sebulan, namun semuanya itu tidak cukup. Banyak hal yang belum saya ketahui. Tapi selama 6 bulan belajar, mengerjakan latihan, melakukan tes dan ulangan, presentasi, debat, dan hal-hal yang lainnya, saya bisa mengerti dan menggunakan bahasa Jepang dengan baik, walaupun belum sempurna. Banyak fotokopian, buku-buku latihan yang saya dapatkan, tanpa membayar apapun. Semuanya gratis dan ditanggung oleh beasiswa. Karena itulah, saya semakin terpacu untu belajar dan belajar lagi.
Selama 6 bulan, saya bisa mengerti dan tahu tata bahasa Jepang, kanji Jepang, dan hal-hal lain dalam kehidupan. Saya juga bisa menerima bantuan dari Tutor yang selalu membantu saya memahami pelajaran. Sensei juga sangat memfasilitasi dalam belajar, lebih dari 40 buku bacaan dalam bahasa Jepang sudah saya baca. Beberapa lembar berita dalam koran Jepang pun, bisa saya pahami dengan baik. Karangan yang dulu pendek dan kurang menarik, saya bisa menulis karangan argumentatif yang kuat dan baik. Dulu, saya hanya hafal kurang lebih 200 kanji dasar, sekarang saya bisa hapal lebih dari 1100 kanji. Sekarang saya juga sudah berada di bagian chuukyuu tata bahasa Jepang. Ya, saya sadar saya sudah banyak berkembang. Saya bisa mengerti lebih banyak bahasa Jepang. Sekali lagi semua bukan karena kekuatan dan kemampuan saya, itu semua hanya karena berkat dan kasih karunia dari Tuhan Yesus saja.
Di hari itu, setelah selesai upacara akhir pembelajaran dan presentasi, sekali lagi kami dikumpulkan di dalam kelas. Sensei memberikan kepada kami DVD yang berisi foto-foto kenangan sepanjang 6 bulan ini. Saya sendiri sangat terharu, dan masih sedih kalau mengingat semunya itu. Saya sangat bersyukur, karena mereka yang telah mengajar, saya bisa berkembang dan jadi tahu. Saya bisa mendapatkan banyak pengalaman baru. Saya bisa paham kebiasaan orang Jepang. Dan masih banyak hal lagi yang saya dapatkan.
Saya sadar tanggal 18 Maret kemarin, adalah akhir pembelajaran Bahasa Jepang saya di tahun pertama. Tapi dalam hati saya berjanji, saya tidak akan berhenti sedetik pun untuk belajar. Saya ingin sekali mengucap syukur dengan belajar tekun. Satu hal yang terpikirkan oleh saya, semoga di hari-hari mendatang, saya bisa bertemu mereka lagi, dan saya ingin sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada mereka. Terimakasih sensei!