Sekali lagi Saya Melihat Kebaikannya
Hari ini saya diingatkan kembali mengenai kebaikan seseorang, yang bahkan tidak dapat saya balas semua kebaikannya buat saya. Kalau Anda membaca cerita mengenai homestay, saya banyak menulis mengenai okaasan (ibu), seorang ibu di mana saya melakukan homestay selama 3 hari 4 malam di rumahnya. Okaasan mengirimkan surat dan foto-foto bersama kepada saya. Okaasan juga yang menelepon saya, menanyakan keadaan dan kabar saya, khususnya setelah gempa besar 9 SR melanda Jepang. Ya, saya heran mengapa ada orang yang sedemikian baik dan perhatiaannya kepada saya, walaupun hanya bertemu dalam tempo waktu yang singkat.
Sekali lagi Saya Melihat Kebaikannya Okaasan
Ya, hari ini saya melihat lagi bukti kebaikan dan ketulusan hatinya. Seminggu setelah gempa besar pada 11 Maret 2011 terjadi di Jepang, diadakan acara upacaran kelulusan semua mahasiswa asing dari proses pembelajaran Bahasa Jepang selama 6 bulan. Ya, saya melihat okaasan datang dan saya pun sempat menyapa dan mengucapkan selamat datang. Selama kurang lebih 2 jam acara tersebut, okaasan dengan setia duduk dan mengikuti upacara tersebut.
Sampai akhirnya upacara selesai, okaasan langsung saja minta ijin pamit untuk kembali ke rumah pada saya. Saya kemudian bertanya, bagaimana okaasan bisa datang ke sini. Okaasan kemudian menjawab, dia naik sepeda dari rumah ke kampus ini. Saya terkejut. Walaupun usianya sudah 55-an, dia tetap berupaya datang ke upacara kelulusan dengan caranya sendiri. Meskipun kereta api belum berjalan, dia rela menempuh kurang lebih 30 kilometer naik sepeda demi melihat acara ini. Saya berulang kali mengucapkan terimakasih atau segala kebaikan okaasan.
Saya bisa merasakan kebaikan okaasan dan keluarga homestay saya. Ya, mereka begitu baik, terlalu baik, bagi saya yang dulu belum lancar berbahasa Jepang. Saya sadar, kasih Allah lebih besar, lebih hebat, dan lebih dahsyat lagi. Allah yang ada dibalik semua kebaikan mereka.
Terimakasih Okaasan. Terimakasih Otousan.
*Kosakata:
okaasan : ibu
otousan : ayah
