Sore Hari di Kota Taku di Saga
Catatan Harian Kerja Praktek di Jepang Bagian 12
Ini kisah di sore hari di Kota Taku. Sambil mengisi baterai iphone dan wifi router, saya mencari informasi mengenai lokasi minimarket terdekat. Dan ternyata minimarket itu letaknya berseberangan dengan tempat praktek saya. Sebelum pergi, karena takut kesasar, meskipun baru 20 persen saja, saya membawa serta iphone.
Sambil berjalan ke minimarket, saya juga menghitung waktu tempuh perjalanan. Saya pun melihat suasana jalan dan toko-toko yang ada di antara hotel dan tempat praktek. Ada supermarket dan tempat jualan makan yang dekat namun sedikit memutar. Saya menemukan pula toko obat siapa tahu nanti memerlukan.
Sambil melihat-lihat peta dan keadaan sekitar, 15 menit kemudian saya tiba di minimarket Seven Eleven. Kalau di Jepang, minimarket seperti ini ada sampai ke pelosok daerah. Nah di seberang jalan, tempat praktek saya Saga-Ken Ritsu Sangyou Gijutsu Gakuin (Sekolah Pelatihan Teknik dan Industri Saga) terlihat jelas. Saya putuskan untuk memapir sebentar sebelum masuk ke supermarket.
Saya masuk lewat gerbang depan yang terbuka sedikit dan menyusuri jalan menuju ke pintu masuk. Namun saya mesti kembali karena pintu masuk kaca otomatisnya terkunci. “Yang penting tempatnya sudah tahu,” pikir saya waktu itu. Lima belas menit pun cukup untuk sampai ke tempat praktik, pikir saya.
Di minimarket Seven Eleven, saya membeli bentou daging dan telur, roti isi, onigiri (nasi kepal), dan keripik kentang sebagai bahan makanan. Total belanjanya adalah 964 yen. Saya lalu kembali ke hotel namun lewat jalan lain. Ternyata ada pula supermarket besar Drugstore Mori yang menjual kebutuhan sehari-hari, tapi tidak termasuk bahan makanan mentah. Saya pun mampir di sana. Saya membeli susu kotak, jus buah kotak, dan beberapa keripik sebagai persediaan makanan di saat terjepit. Saya agak berhati-hati membelinya, memilih barang yang dalam kemasan, supaya tidak cepat basi (sebab di hotel tidak ada lemari es). Total belanjaan waktu itu 777 Yen. Karena malas memecah uang, saya menggunakan kartu kredit waktu membayarnya.
Tidak sengaja saat membeli barang, saya bertemu dengan teman yang akan kerja praktek bersama dengan saya, Hashima-San. Kebetulan saat itu dia bersama dengan mamanya, sedangkan papanya menunggu dalam mobil. Hashima-San memperkenalkan saya kepada mamanya, begitu pula saya mengucapkan salam kepadanya. Karena akan membeli barang-barang keperluan lainnya, saat itu dia ijin pergi duluan. Dia juga bilang kalau nanti malam akan ketemu dan berbicara mengenai rencana hari pertama esok hari. Saya pun mengiyakannya.
Entah karena hari masih terang kah, saya masih bersemangat dalam perjalanan pulang. Dengan membawa belanjaan yang cukup berat di tangan kiri dan kanan, kembali saya mendaki tanjakan menuju ke hotel. Sampai di kamar sudah jam 19.00. Matahari sudah mulai berada di ufuk barat dan cahayanya sudah tidak terlalu terik lagi. Saya pun segera menyantap makan malam hari itu dengan lahap. Maklum siang hari saya hanya makan onigiri dua kepal. Selesai makan, barang-barang belanjaan pun saya susun di bawah meja.
Setelah makan, entah mengapa saya jadi mengantuk sangat. Saya pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di tempat tidur.
Beginilah kisah sore hari di kota Taku.