Takut Akan Tuhan Permulaan Pengetahuan
Saya percaya Anda mungkin sudah tidak asing lagi bila mendengar judul di atas. Ayat ini sangat terkenal sekali dan sering dipergunakan sebagai ayat hafalan di Sekolah Minggu. Saya juga mengalami hal yang serupa, dan hingga kini saya masih hafal dengan pasti ayat di atas. Ayat itu terdapat di dalam Amsal 1:7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Takut Akan Tuhan Permulaan Pengetahuan
Dulu, saat menjalani pelatihan Olimpiade Komputer se-Jakarta, saat duduk di bangku kelas 2 SMA, saya tertegun melihat ada tulisan seperti ini di pintu masuk gerbang salah satu SMA swasta di Jakarta Barat. Dalam hati saya, sekolah ini memulai proses pendidikannya dengan satu hal yang benar, yaitu takut akan Tuhan. Teman saya, yang bukan Kristen, tidak tahu darimana kata-kata itu asalnya. Tapi dia bilang bahwa kata-kata tersebut sangat bagus dan maknanya dalam. Kembali lagi saya berpikir, bahkan orang yang tidak tahu itu Firman Tuhan pun mengakui ayat tersebut bagus.
Kembali ke ayat tersebut, mungkin Anda akan berpikir, apa hubungannya takut akan Tuhan dan pengetahuan? Itu sama sekali tidak berhubungan. Beriman dan takut akan Tuhan sih oke, tapi kalau mau jadi tahu ya harus belajar. Kedua hal tersebut tidak berhubungan. Tapi, yang saya percayai justru sebaliknya. Ada hubungan yang mendasar dan tepat mengenai dua hal tersebut. Sepanjang kehidupan yang saya jalani, semakin saya menyadari bahwa kalau saya takut akan Tuhan, pengetahuan akan saya dapatkan. Saya jadi lebih cepat tahu. Saya jadi lebih banyak tahu.
KesaksianĀ Takut Akan Tuhan Permulaan Pengetahuan
Pertama kali tiba di Jepang, banyak sekali ketakutan dan kekuatiran yang saya rasakan. Kekuatiran akan kesulitan belajar bahasa, ketakutan kalau tidak bisa bergaul, dan banyak perasaan-perasaan lain yang tidak mengenakkan. Setiap hari harus belajar, mengerjakan tugas, dan melakukan banyak hal yang banyak memakan tenaga, waktu, dan pikiran. Tapi dalam semuanya itu, saya tetap mau setia berdoa dan membaca Firman Tuhan setiap pagi dan malam. Tiap pagi sebelum pukul 6 saya selalu bangun dan membaca Alkitab. Malam hari pun setelah makan malam, sebelum belajar, saya selalu membaca firman Tuhan. Bagi kebanyakan orang, mungkin melakukan hal tersebut malah hanya akan membuang-buang waktu saja. Tapi sesungguhnya yang saya alami sangatlah berbeda.
Benar saya harus tidur lebih malam dan bangun lebih pagi, tapi Tuhan Allah memberikan saya kekuatan untuk menjalani semuanya itu. Disaat teman-teman mulai terserang penyakit karena suhu yang mulai turun, saya sama sekali tidak merasa kedinginan. Saat dalam belajar pun, karena berkat Tuhan saya dapat mengerti lebih cepat, sehingga bisa mengerjakan latihan-latihan yang lebih banyak. Dalam kehidupan sehari-hari pun, Tuhan Allah senantiasa memberikan hikmat kepada saya. Saya tidak pernah ketinggalan barang atau yang lainnya. Kemudian, hampir-hampir saya tidak membeli barang apapun. Saya bisa mendapatkan radio kaset, kulkas, microwave, rak buku, dan buku-buku secara cuma-cuma. Tuhan memberitahukan saya kapan waktu yang tepat untuk turun dan mengambil semuanya itu dari tempat penampungan barang.
Sekarang dalam kehidupan perkuliahan yang semakin sulit pun, saya tetap merasakan berkat dan penyertaan Tuhan yang tidak pernah habis dalam hidup saya. Tuhan senantiasa membantu saya dalam proses belajar khususnya. Ya, saya semakin menyadari bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Utamakanlah Tuhan dalam setiap hari yang kita jalani, maka Tuhan Allah akan memberikan kita hikmat dalam menjalani kehidupan sesuai dengan kehendaknya.
Sumber Gambar : BlogSpot
2 thoughts on “Takut Akan Tuhan Permulaan Pengetahuan”