Taman Eden
Saat berjalan-jalan ke daerah Kansai khususnya ke istana raja (Heijo Palace, Osaka Castle, Nijojo Palace) saya menemukan satu fakta yang unik. Selalu saja, di tempat kediaman raja, disamping istana untuk tempat raja beristirahat, pasti ada taman luas yang indah. Saya pikir tidak hanya di Jepang saja, mungkin di negara-negara lain juga begitu.
Istana adalah hal penting, tapi taman milik raja juga tidak boleh dilupakan. Sampai sebegitu pentingnya taman milik raja, sehingga selalu mendapatkan perilaku dan perhatian khusus. Taman selalu dirawat dan dijaga sebaik-baiknya, pikir saya. Bahkan kalau kita melihat 7 keajaiban sejarah jaman purbakala, yaitu taman gantung Babilonia juga termasuk di dalamnya bukan? Nampaknya istana atau kerajaan seorang raja itu identik dengan taman. Kalau ada suatu kerajaan pasti ada taman yang sungguh indah milik raja itu.
Untuk merawat dan mengurusi taman, raja tidak menetapkan atau menyuruh sembarangan orang. Raja selalu saja memilih orang yang cakap, terampil, dan terlatih untuk merawat taman. Orang yang terpilih juga menanggug beban yang luar biasa berat, untuk berupaya kapanpun raja datang dan berjalan-jalan di taman, taman selalu dalam keadaan bersih dan terawat.
Taman Eden: Taman Buatan Allah
Begitu pula dengan halnya Kerajaan Allah. Allah juga memiliki taman yang sungguh indah. Apakah itu? Ya, jawabannya adalah Taman Eden. Allah sendiri yang membuat Taman Eden. Dan yang lebih mencengangkan lagi: Allah menetapkan manusia untuk merawat dan mengurusi taman itu. Lebih hebatnya lagi, manusia diberikan hak istimewa.
Sayangnya, cerita indah manusia sebagai penjaga taman milik Allah hanya berlangsung selama 2 halaman Alkitab, karena manusia jatuh ke dalam dosa pada Kejadian 3. Tapi satu hal yang kita dapat pelajari, manusia yang dalam keberdosaannya, tetap dikasihi oleh Allah.
Sumber Gambar : BlogSpot