Di awal bulan terakhir di tahun ini, saya kembali menuliskan hal-hal yang telah saya lakukan selama setahun ini pada suatu buku. Cukup sulit untuk memulainya, dan untuk memudahkannya, saya selalu bertanya kepada diri saya, “Apa yang telah kamu lakukan?” Butuh puluhan lembar untuk menuliskannya. Membaca kembali kejadian di tahun-tahun lampau memberikan pengalaman yang amat mengesankan sekaligus kesempatan bagi saya untuk kembali mengingat semua hal yang telah saya lalui. Saat membaca ini pula, pikiran saya melayang akan apa yang akan saya lakukan di tahun depan.

Saat mengingat kembali apa yang telah saya lakukan di tahun ini mengingatkan saya akan sebuah pertanyaan, “Apa yang telah Yesus lakukan?” Keselamatan yang saya peroleh amat bergantung pada respon dari pernyataan di atas. Puncak dari semua perbuatan luar biasa yang dilakukan Yesus adalah peristiwa dimana Dia rela menderita sengsara dan mati karena dosa-dosa saya, Dia menerima derita dan dakwaan atas segala pelanggaran yang saya lakukan. Dia mati dan menaklukan maut supaya saya dapat beroleh hidup kekal. Dan saya tahu pasti apa yang akan Dia kerjakan.  Dia akan selalu menyertai saya sampai kapan pun.

Apakah Anda juga menyadari hal tersebut? Anda tidak pernah dapat sungguh-sungguh memahami apa yang akan dilakukan Yesus sebelum Anda menerima apa yang telah Yesus lakukan di salib bagi Anda.

Percaya pada apa yang telah dilakukan Yesus, membuat saya menjadi percaya;

Akan apa pun yang akan dilakukan Yesus, adalah yang terbaik buat saya.-dc

Renungan ini menjadi Artikel Tambahan Warta Jumatan PMK-ITB tanggal 03 Desember 2010, dengan judul “Akan dan Telah”