Allah yang Terus Bekerja
Apa yang muncul dalam pikiran Anda saat memikirkan mengenai sosok Allah? Apakah Allah seperti seorang raja yang duduk di kursi tahta, berwibawa dan berkuasa, menyuruh ini dan menyuruh itu? Sayangnya itu bukanlah bayangan yang tepat mengenai sosok Allah. Allah yang kita sembah dan kita percayai bukanlah Allah yang duduk-duduk santai saja, namun Allah yang senantiasa bekerja. Ia Allah yang terus bekerja.
Kitab Kejadian : Allah yang Terus Bekerja
Kitab pertama dalam Alkitab, Kitab Kejadian, mengisahkan Allah yang bekerja di kebun. Allah bekerja sepanjang hari menciptakan langit dan bumi. Allah berpikir, merencanakan, dan menciptakan segala ciptaannya. Hari pertama Allah menciptakan terang dan gelap. Hari kedua, Allah menciptakan cakrawala. Hari yang ketiga, darat dan laut, segala jenis tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan Allah ciptakan. Hari keempat, Allah menciptakan benda-benda penerang di cakrawala. Hari yang kelima, Allah menciptakan segala jenis makhluk yang berkeriapan di air dan segala jenis burung yang bersayap. Pada hari yang keenam, Allah menciptakan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar. Dan ada yang khusus, Allah melukis di tanah, melukis seorang manusia. Allah kemudian membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Dari kisah pertama di Alkitab, kisah penciptaan, kita sudah dapat melihat karya nyata Allah yang begitu sempurna dalam kehidupan manusia. Coba kita pikirkan bersama. Allah tidak serta merta menciptakan manusia di hari pertama. Karena apa? Karena bumi masih gelap, belum ada darat dan laut, tidak ada tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang. Kalau manusia diciptakan di hari pertama, bisa kita bayangkan betapa menderitanya manusia. Manusia akan merasakan kesepian dan ketidaknyamanan. Tapi, syukur kepada Allah yang menciptakan manusia di hari keenam, hari terakhir penciptaan. Segala sesuatu sudah Allah ciptakan lebih dahulu, semuanya dipersiapkan untuk kebutuhan manusia. Cakrawala dan benda penerang sudah ada. Daratan untuk tempat berjalan pun sudah ada. Makanan, buah-buahan dan sayur-sayuran juga sudah ada. Manusia tentu akan merasa nyaman dan puas di dalam taman Eden. Kalau kita melihat fakta tersebut, kita tentu akan kagum betapa luar biasanya rencana Tuhan Allah bagi manusia.
Dalam kisah selanjutnya, dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, kita akan terus-menerus menjumpai karya Allah bagi manusia. Allah yang mengutus anak-Nya Yesus untuk menebus dosa manusia dan memperbaiki hubungan yang rusak dengan manusia. Bahkan hingga sampai saat ini pun, Allah masih bekerja, menjaga, melindungi, dan merawat kita semua, anak-anak-Nya, yang teramat dikasihinya. Ya, dia Allah yang terus bekerja.