Anak-Anak Allah
Saya percaya kita sudah sering mendengar kata “Anak-Anak Allah”. Tapi siapakah sebenarnya anak-anak Allah itu? Semua orang yang sudah menyatakan diri percaya kepada Tuhan Allah dan mengakui Yesus Kristus adalah Juruselamatnya, berhak disebut anak-anak Allah. Tapi kemudian pertanyaannya berlanjut. Seperti apakah anak-anak Allah itu? Kalau kita sudah menjadi anak Allah, sudah seharusnya kita bertindak sewajarnya seperti anak, yang mengikuti semua sikap dan tindakan Bapanya sendiri. Kita berkewajiban untuk hidup sesuai dengan standar ideal sebagai anak-anak Allah yang telah dewasa, yaitu dengan tidak berbuat dosa lagi. Sebagai orang percaya, kadang-kadang kita masih berbuat dosa. Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 2: 28-1 Yohanes 3: 10 mengajarkan kepada kita nasihat-nasihat praktis untuk bertumbuh dan mencapai standar ideal sebagai anak-anak Allah.
Nasihat untuk Bertumbuh Jadi Anak-Anak Allah
Yang pertama, melakukan kebenaran ( 1 Yohanes 2: 29; 3:7). Kita sebagai orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah dituntut untuk melakukan hal-hal yang benar di hadapan Allah. Kita dituntut untuk melakukan apa yang baik dan benar sesuai dengan standar firman Tuhan, dan bukan standar dunia. Dan kebenaran itu hanyalah satu, yaitu Yesus Kristus sendiri. Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup yang satu-satunya.
Yang kedua, menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus (1 Yohanes 3:3). Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga harus menaruh pengharapan kepada Tuhan saja. Mengapa kita harus menaruh pengharapan kepada-Nya saja? Karena kita tidak akan pernah dikecewakan, karena kasih setia Tuhan yang tidak pernah berhenti, dan selalu ada rencana terbaik yang disiapkan Bapa kepada anak-anaknya. Allah sebagai Bapa, juga mengetahui apa yang benar-benar kita perlukan dan akan memberikannnya tepat pada waktunya.
Yang ketiga, menyucikan diri (1 Yohanes 3:3). Apabila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, kita perlu mengakui dan minta ampun kepada Tuhan. Sama seperti seorang anak yang bersalah, dia harus menceritakan dengan jujur kepada bapanya, dan minta maaf. Meskipun sang anak telah bersalah, tapi setelah minta maaf, Bapa pasti akan memaafkannya.
Marilah kita yang sudah hidup dan menyandang status sebagai anak-anak Allah, senantiasa melakukan tindakan yang diperintahkan Bapa, melakukan segala sesuatu yang menyenangkan hati Bapa, dan terlebih lagi senantiasa tinggal dan bergaul karib dengan Bapa.
Sumber Gambar : BlogSpot
2 thoughts on “Anak-Anak Allah”