Apa Isi Hatimu?
Dalam kamar saya, saya memiliki sebuah lemari susun. Dalam tiap susun terisi penuh dengan barang-barang. Ada kertas-kertas tugas kuliah, surat-surat atau kartu pos kiriman, buku-buku pelajaran kuliah, kotak P3K, chip-chip komputer, buah tangan, dan barang-barang lainnya. Terkadang karena kesibukan, saya tidak bisa mengaturnya satu persatu. Barulah saat hari libur saya mengatur dan merapikannya. Saya membagi dan mengelompokkan barang-barang itu dan meletakkannya di lemari tingkat 1, 2, dan seterusnya. Jadi, kitalah yang menentukan macam barang apa yang kita simpan.
Apa Isi Hatimu?
Begitu juga dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus menunjuk satu tempat penyimpanan yang masing-masing kita miliki, yaitu hati. Kamu sendirilah yang menentukan isi hatimu, apakah menyimpan barang-barang yang baik dan indah, atau sebaliknya barang-barang buruk dan cacat.
Orang berdosa menyimpan hal-hal cemar dan kotor dalam hati. Melalui Firman-Nya, Tuhan Yesus menunjukkan dan membukakan apa yang kotor dan catat yang ada dalam lemari hari kita, pikiran jahat, kehendak jahat, perbuatan jahat. Tapi kita tidak mampu membuang dan membersihkan semua kotoran itu. Usaha kita adalah sia-sia karena kita adalah orang berdosa. Tapi dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kotoran itu akan dibersihkan hingga bersih sama sekali.
Barangsiapa menjadi milik Yesus Kristus ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24). Lemari hati kita yang berisi dengan barang-barang kotor, dibersihkan Tuhan Yesus dan dijadikan tempat penyimpanan barang-barang indah dan baik. Hati yang dipenuhi Roh Kudus akan menghasilkan buah roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Lihatlah bila isi hatimu penuh barang-barang indah. Semuanya akan menyenangkan, baik bagi diri sendiri maupun sesama, juga menjadi berkat bagi semua orang. Bagaimana isi hatimu? Barang apa yang Saudara simpan di lemari hati? Barang-barang baik kah?
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).
Sumber Gambar : BlogSpot