Apakah yang Kurang Lagi?
Dalam buku pujian Kidung Jemaat, terdapat sebuah lagu berjudul Di Jalanku Ku Diiring. Sepenggal baitnya berbunyi demikian:
Di jalanku, ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku
Apakah yang kurang lagi jika Dia panduku?
Di beri damai surgawi asal imanku teguh
Suka duka dipakainya untuk kebaikanku
Suka duka dipakainya untuk kebaikanku
Apakah yang Kurang Lagi Jika Yesus Panduku?
Ini juga merupakan salah satu lagu favorit saya dari Kidung Jemaat. Kalau sebelum berdoa, saya, abang, Papa, dan Mama sering sekali menyanyikannya. Selain itu, lagu ini merupakan lagu pembuka acara Renungan Pagi RPK setiap Senin jam 05.00 WIB, yaitu acara renungan dari HKBP Kernolong, Jakarta. Jadi, selain suka menyanyikannya, saya setiap hari Senin juga mendengarkannya lewat radio. Saya jadi tertarik menulis mengenai lagu ini.
Dalam Kitab Keluaran 13:17-22 diceritakan mengenai perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir. Selepas dari negeri Mesir, umat Israel dibimbing sendiri oleh Allah, walau Tuhan tidak menuntun umat Israel melalui jalur terdekat ke Kanaan, yakni melewati negeri orang Filistin. Sebab, Tuhan mempertanyakan kesiapan mental Israel jika harus menghadapi peperangan dengan bangsa Filistin (ayat 17). Maka, Tuhan menuntun mereka melalui rute yang jauh lebih panjang, yakni memutar melalui padang gurun menuju Laut Teberau (ayat 18). Pilihan rute yang lebih jauh ini mungkin terasa aneh bagi umat Israel. Namun, ada rencana yang luar biasa di balik perjalanan panjang ini, yakni pendampingan total yang Tuhan nyatakan dan berikan bagi mereka. “TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka … Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.”
Dari pembacaan Alkitab di atas, kita bisa belajar bagaimana Tuhan Allah memimpin Bangsa Israel hingga ke tempat tujuan, yaitu Kanaan, tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Walaupun Bangsa Israel adalah bangsa tegar tengkuk, berulang kali membuat Tuhan Allah marah dan membinasakan sebagian mereka, namun nyatanya Tuhan Allah tidak berubah, tetap menjadi pemandu dan penolong mereka.
Kini, kita bisa makin mengerti kedalaman lirik lagu di atas: Apakah yang kurang lagi, jika Dia panduku? Kalau Tuhan yang menjadi pandu bagi hidup kita, berarti Dialah yang akan berjalan di depan setiap langkah kita. Maka, tentu Dia akan menunjukkan kepada kita jalan mana yang benar dan paling membawa damai sejahtera. Sudahkah Anda memercayakan jalan hidup Anda hari ini kepada-Nya? Pastikan Tuhan ada di setiap keputusan yang Anda ambil. Dia berjanji untuk membimbing Anda secara total dan tetap.
Di jalanku, ku diiring oleh Yesus Tuhanku
Apakah yang kurang lagi jika Dia panduku?
Sumber gambar : Blogspot