Berbuah Lebat atau Kering
Mari kita membuka Lukas 6:43-45.
Kita baca bersama-sama. Tapi jangan berkejar-kejaran. Baca pelan-pelan. Pahami kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Kemudian Yohanes 15:16
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Pengertian Berbuah Lebat
Apa yang kita mengerti tentang buah? Lukas 6:43-45 membicarakan mengenai pentingnya buah. Buah itu adalah tanda kehidupan normal dan sejati dari kehidupan orang percaya. Dan dari buah itu kita bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Oleh karena itu, ada 3 realita atau proses yang bisa kita alami atau kita lihat dalam realitas hidup orang Kristen. Yaitu, LAHIR, BERTUMBUH, dan BERBUAH. Ada orang yang lahir tapi tidak bertumbuh. Ya, tadi kita sudah bicara mengenai pertumbuhan. Atau ada juga orang yang sepertinya bertumbuh tapi sesungguhnya belum lahir. Dia aktif sana sini, memperlihatkan sepertinya orang Kristen benaran tetapi semuanya palsu. Kenapa? Karena sesungguhnya dia belum pernah lahir.
Di dalam Yohanes 15:5 dikatakan, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuah apa-apa.” Saudara-saudara kehidupan lahir itu tidak boleh samar-samar. Hal inilah yang perlu di interogasi oleh teman-teman yang lain atau para alumni. Kira-kira kamu adalah orang Kristen yang benar-benar mengalami kelahiran baru atau hanya sekedar depannya saja lahir, tapi tidak beneran lahir. Yang seperti ini tidak akan pernah bertumbuh dan berbuah lebat.
Topik berbuah adalah topik yang sangat menarik bagi orang Kristen. Tapi mengapa tidak sedikit orang Kristen yang menghasilkan buah yang busuk? Karena mungkin dia sudah lahir, namun tidak berjuang untuk memberikan hal yang benar. Atau ia ingin memberi buah yang benar tapi dia belum lahir di dalam suatu kondisi di mana dia bisa menghasilkan buah itu sendiri. Di luar Kristus, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tapi di dalam Kristus, ada suatu kewajaran hidup, yaitu kepastian untuk menghasilkan buah. Orang yang nempel, orang yang tetap dan melekat pada Kristus, tidak mungkin tidak berbuah. Dengan syarat dia hidup secara normal di dalam relasinya dengan Kristus.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2