Berbuah Lebat atau Kering
Buah adalah tempat dimana kita mewujudkan sesuatu yang berasal dari sumber atau pokok. Pokoknya siapa? “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya” (Yohanes 15:1) Kalau kita adalah ranting-rantingnya, maka dari ranting itulah kelihatan buah yang sumbernya dari pokok itu sendiri. Di sini kita bisa melihat, bahwa tidak bisa ditawar, hubungan dan relasi dengan sang Pokok itu sendiri adalah suatu realitas hidup dari waktu ke waktu yang harus dialami dan dinikmati oleh setiap anak-anak Tuhan, setiap orang percaya.
Buah akan menunjukkan di dalam prestasi belajar, buah akan menunjukkan di dalam perubahan karakter di dalam pergaulan di tengah-tengah keluarga, di masyarakat. Buah juga menunjukkan suatu visi hidup ke depan, bukan hanya sekedar meraih prestasi atau keberhasilan duniawi, tetapi melalui keberhasilan duniawi itu ada keberhasilan bernilai surgawi yang kita persembahkan kepada Tuhan. Melalui perjuangan-perjuangan sebagai siswa, buah itu muncul. Hanya ketika ranting-ranting itu menempel dan menyatu kepada sang Pokok itu sendiri, yaitu Kristus. Itulah makna tinggal di dalam Kristus.
Cara Agar Berbuah Lebat
Orang yang tidak demikian, dikatakan dalam Yohanes 15:6, adalah ranting yang kering, dipotong, lalu dibuang ke dalam api, dan tidak ada gunanya. BERBUAH LEBAT atau KERING? Pasti kita ingin berbuah lebat. Tapi mengapa nyatanya banyak orang yang malah menjadi kering? Kenapa kita tidak antusias terhadap kerohanian? Kenapa kita tidak antusias terhadap saat teduh? Kenapa kita tidak memaknai satu disiplin-disiplin murid Tuhan?
Orang Kristen mengalami suatu proses, lahir, bertumbuh, dan berbuah. Buah adalah tanda kehidupan normal dan sejati yang dinyatakan Allah. Allah mencari buah. Hidup yang normal di dalam Tuhan adalah hidup yang menghasilkan buahnya pada waktunya. Buah rohani akan muncul dari kehidupan rohani yang baik dan dekat Tuhan. Buah adalah tanda kehidupan. Tidak ada buah artinya tidak hidup. Mati.
Buah adalah cara kita membedakan pohon (Lukas 6:43). Tidak ada satu kepalsuan dalam kehidupan yang benar, kalau lahirnya benar, tumbuhnya benar, maka buahnya benar.
Apa yang kita mengerti tentang pentingnya berbuah lebat? Berbuah lebat artinya memberi dampak bagi keluarga, sekolah, bangsa, dan dunia. Itu adalah buah! Oleh karena itu panggilan untuk berbuah adalah panggilan untuk semua orang yang telah lahir di dalam Kristus.
Bagaimana kalau tidak berbuah lebat? Itu karena sebenarnya kamu hanya sibuk sana sini, kerja ini dan itu tapi tidak lahir dan berakar di dalam Firman Tuhan.
Jadi kalau kamu tidak berbuah atau menghasilkan buah yang lain, yang berbeda dengan statusmu sebagai murid-murid Kristus, maka Anda harus bertobat dari cara hidup Anda.
—
renungan disarikan dari Kotbah di Retreat Pengurus
yang dibawakan oleh Pdt. Eliyunus Gulo
dengan judul “Berbuah Lebat atau Kering”
Sumber Gambar : BlogSpot
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2