Berlari Menuju Tujuan Akhir
Setiap perjalanan memiliki sebuah tujuan akhir. Bahkan perjalanan hanya bisa dimulai jika memiliki tujuan akhir. Saya tidak akan mengunjungi Indonesia, kecuali memiliki rencana pulang ke sana. Saya tidak akan berada di Jepang, jika tidak pernah bercita-cita bersekolah di sini. Tujuan akhir inilah yang menentukan. Tujuan akhir yang mengarahkan. Membawa kita terus melangkah dan berlari ke depan.
Apakah teman-teman sedang berlari? Ini pertanyaan yang penting. Tapi ada yang lebih penting! Mau lari ke mana? Apa tujuan teman-teman?
Apakah ingin jadi terkenal? Apakah kekayaan? Apakah itu kekuasaan? Jika ingin jadi terkenal, maka pencitraan dan kebohongan publik itu mesti dilakukan. Jika kekayaan adalah tujuan tertinggi, maka korupsi bisa dibenarkan. Jika kekuasaan adalah tujuan akhir, maka kekerasan dan intimidasi adalah aturan permainan yang lazim.
Baru-baru ini, Agence Frence-Presse (AFP) merilis berita yang menyedihkan: “School exam cheating rampant in graft-ridden Indonesia (Kecurangan saat ujian sekolah merajalela di Indonesia yang penuh korupsi).” Badan ini tidak hanya mengumumkan tentang kecurangan yang merajalela di Indonesia, tetapi juga menghubungkan korupsi dengan kebiasaan buruk ini. Sederhananya, kita, orang-orang Indonesia, belajar korupsi di sekolah! Hati saya sungguh sedih membaca berita ini. Berita itu mungkin benar ataupun tidak, tetapi intinya dapat merujuk pada pertanyaan yang sama: apakah tujuan akhir kita?
Bagi siswa yang bertujuan mendapat nilai tinggi tanpa bekerja keras, maka kecurangan merupakan sarana yang menguntungkan. Namun, bagi siswa yang memahami tujuan pendidikan, kecurangan adalah kecurangan.
Bagi pejabat yang ingin mendapat ketenaran, takhta, dan kekayaan, maka korupsi itu diiyakan dan kebohongan publik suatu keharusan. Tapi bagi pejabat yang mengerti tujuan hidupnya, dia tidak akan sewenang-wenang bertindak. Dia akan melakukan tugasnya sebagai wakil masyarakat.
Kita bisa lihat, statusnya sama, pekerjaannya sama, namun mereka berlari ke arah yang berbeda. Ke arah yang sama sekali berlainan. Dari sinilah kita makin mengerti pentingnya tujuan hidup.
Bagaimana dengan teman-teman? Pernahkah teman-teman bertanya, apa tujuan hidupku? Ke mana aku melangkah? Ke mana aku berlari? Apakah aku berlari menuju tujuan akhir? Tanpa tahu tujuannya, kita hanya akan berlari di tempat dan membuang tenaga saja. Atau malah berlari menuju ke jurang.