Bertahan atau Terus Jalan?
Saat itu Bangsa Israel terjebak. Mereka baru saja merayakan Paskah, saat di mana mereka berhasil terbebas dari penjajahan Bangsa Mesir selama ratusan tahun. Ketika baru sebentar menghirup awan sukacita pembebasan dari perbudakan, mereka langsung menyaksikan suatu pemandangan yang begitu menakutkan. Ratusan kereta dan kuda penyerang siap untuk mengejar Bangsa Israel dan membawanya kembali ke Mesir sebagai budak.
Kisah Bangsa Israel : Bertahan atau Terus Jalan?
Ketika pasukan Firaun hampir menyusul Bangsa Israel, rasanya sudah tidak ada harapan lagi bagi mereka. Di depan laut yang besar dan tak mungkin diseberangi, dan di belakang ada pasukan Firaun yang telah siap dengan berbagai peralatan perang. Dalam keadaan panik, mereka berseru kepada Musa dan Allah sambil bersungut-sungut. Mereka berharap supaya mereka kembali saja menjadi budak di Mesir dari pada mati sia-sia di padang gurun.
Baik Musa maupun Allah menanggapi seruan bangsa ini dengan perintah yang tegas. Musa berkata, “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” (Keluaran 14:13-14). Allah berfirman, “Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.” (Keluaran 14:15).
Kedua perintah ini seperti bertolak belakang bukan? Di satu sisi, Musa (penyambung lidah Allah) memerintahkan untuk bertahan dan tetap tinggal. Sedangkan Allah sendiri memerintahkan untuk berangkat/ kembali berjalan. Namun, keduanya tidak salah, keduanya benar dan saling mendukung. Begini maksudnya, pertama, Bangsa Israel harus “berdiri tetap” atau “bertahan” sampai mereka menerima perintah dari Allah. Apa jadinya jika mereka tetap berjalan menuju ke Laut Merah tanpa terlebih dahulu bertanya kepada Allah? Namun, dengan tetap bertahan terlebih dahulu, mereka dapat mendengar perintah Allah, mengenai hal-hal yang harus mereka lakukan–yaitu melanjutkan perjalanan menyeberangi Laut Merah.
Pada akhir kisah ini, Bangsa Israel selamat dan berhasil menyeberangi Laut Merah, sedangkan Firaun dan pasukan Mesir mati tenggelam. Sebuah kisah yang akan selalu terkenang hingga ke anak cucu Bangsa Israel, bahkan hingga hari ini,
Apakah saat ini kita juga terjebak layaknya Bangsa Israel? Kita bingung akan apa yang harus kita lakukan? Berdirilah tetap. Sediakan waktu untuk bertanya kepada Allah dan mendengarkan perintah-Nya. Kemudian, ijinkanlah Allah menuntun semua hal yang harus Anda lakukan dan berjalanlah maju bersama Allah.
Jalan hidupku tak selalu
Tanpa kabut yang tetap
Namun kasih-Mu nyata padaku
Pada waktumu yang tetap
Seperti pelangi sehabis hujan
Itulah janji setia-Mu Tuhan
Dibalik dukaku telah menanti
Harta yang tak ternilai dan abadi
Sumber Gambar : BlogSpot 1, BlogSpot 2