Cinta Pasti Menuntut
Dalam artikel sebelumnya saya telah menulis: CINTA PASTI MENUNTUT. Ketika Allah menunjukkan kasih-Nya yang amat besar bagi kita, pada saat yang sama Allah sedang menuntut kita. Mungkin kamu berpikir: Lho, apa-apaan sih? Kok Allah pakai menuntut-menuntut segala?
Oke, tenang dulu. Sebelum masuk ke penjelasan cinta pasti menuntut, saya ingin memulainya dengan kisah cinta dalam kehidupan sehari-hari. Kisah cinta antara seorang laki-laki dan perempuan. Kisah cinta yang paling dekat dan paling mudah kita mengerti bukan? Hehehe.
Apa Maksudnya Cinta Pasti Menuntut?
Kisah cinta bermula ketika seseorang menunjukkan cintanya kepada yang dikasihi. Cara yang paling mudah adalah dengan mengatakannya. Misalnya, ketika saya berkata, “Aku mencintaimu.” Setelah mengatakannya, hal pertama apa yang muncul dalam pikiran? Hanya satu: Aku ingin kamu juga mencintaiku dan menjawab “ya” terhadap cintaku.
Saya pikir reaksi ini benar. Tidak mungkin ada orang yang rela membiarkan orang yang dicintainya pergi dan menolak cintanya begitu saja. Saya pikir reaksi ini normal. Tidak mungkin ada orang yang senang ketika cintanya ditolak. Ini adalah reaksi yang paling logis dan masuk akal bukan?
Tapi, sadarkah kalau reaksi itu merupakan suatu tuntutan? Ketika aku menyatakan cintaku padamu, di saat itu pula aku menuntut kamu harus mengatakan ya kepada cintaku. Aku menuntut kalau kamu harus mencintaiku sama seperti aku mencintaimu.
Tuntutan langsung muncul di saat yang sama ketika cinta dinyatakan. Lalu ketika cinta diterima, aku mencintai kamu, kamu mencintai aku, tuntutan bukannya hilang. Tuntutan justru bertambah dan makin berat. Ketika kamu juga berkata mencintaiku, tidak boleh ada orang lain. Cinta tidak boleh mendua. Cinta kamu harus murni hanya bagiku. Kamu harus mengerti aku. Kamu harus ini, kamu harus itu, dan masih banyak harus-harus yang lainnya.
Jadi benarkan kalau cinta pasti menuntut? Begitu pula dengan cinta kasih kepada Allah. Cintaku kepadamu itu adalah gambaran cinta kepada Allah. Aku menuntut kamu ini itu, jadi tidak salah kalau Allah menuntut ini dan itu.
Allah telah menyatakan cintanya kepada aku dan kamu. Di saat itu Allah juga melayangkan tuntutannya kepada kita. Tuntutan yang besar dan berat. Tuntutan untuk mencintai Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan. Tuntutan yang berat bukan?
Tapi di situlah keanehan sekaligus keindahan cinta. Semakin besar cinta, makin besar tuntutan. Tapi semakin mencintaimu, tuntutan itu jadi tidak berasa. Semakin mencintaimu tuntutan tidak malah memberatkan, namun justru mendekatkanku kepadamu. Semakin mencintaimu tuntutan tidak malah menyusahkan, sebab semua tuntutan itu sudah ada dalam hatiku. Aneh bukan?
Artikel dalam rangkaian tema yang sama:
1. Mengasihi Tuhan Segenap Hati
2. Cinta Pasti Menuntut
3. Cinta Seperti Bunga Mawar
sumber gambar : everlasting jesus