Dampak Mengenal Tuhan
Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya berulang kali menjelaskan betapa pentingnya mempunyai pengenalan yang benar terhadap Allah. Sekarang-sekarang ini, memang banyak orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Tapi sayangnya, mereka cuma sampai di situ. Hanya sedikit yang belajar mengenal Allah. Hanya segelintir orang yang kemudian mendalami imannya. Hanya segelintir orang yang tetap setia membaca buku, mendengarkan khotbah guna memperdalam pengetahuan imannya. Hanya segelintir orang yang mau berdiskusi, saling tanya jawab mengenai pemahaman imannya. Kalau soal pertanyaan-pertanyaan tentang iman Kristen mah, itu pekerjaan Pendeta, itu tugas mahasiswa Teologi.
Oleh karena itu teman-teman, marilah kita terus berpikir dan bergumul, belajar mengenal Allah sepanjang kehidupan kita. Membaca Alkitab, mendalami perikop dan ayat-ayat di dalamnya setiap hari. Mengikuti ibadah-ibadah dan kebaktian pendalaman iman. Membaca buku-buku rohani yang membantu kita mengerti sosok Allah. Belajar mengenal Allah yang sebenarnya.
Terus-menerus belajar dan mengenal Yesus bukanlah perkara yang mudah. Perlu ketekunan, kerendahan hati, dan kedisiplinan rohani. Tapi itu bukanlah halangan. Yesus adalah pribadi yang sangat menarik. Yesus adalah pribadi yang unik. Tidak ada orang yang hidupnya tetap sama setelah bertemu dengan Yesus. Yesus sanggup mengubahkan hidup seseorang.
Dampak Mengenal Tuhan
Belajar mengenal Tuhan sungguh sangat menarik. Jika kita bersungguh-sungguh, tiap hari Tuhan akan memperbarui terus pengenalan kita akan diri-Nya. Lewat berbagai kejadian sukacita, berhasil, sedih, kesal, kehilangan, kegagalan, Tuhan akan terus mendorong hati dan pikiran kita kepada pengetahuan yang benar akan Allah.
Tentu tidak cukup sampai mengenal Tuhan saja. Kita harus membawa dampak mengenal Tuhan dalam hidup kita. Dampak yang bisa dirasakan orang-orang sekitar kita, dampak yang menjadi kesaksian tentang mengenal Tuhan. Itulah makanya kehidupan dan pengajaran sekolah minggu menjadi sangat penting. Lewat firman Tuhan yang disampaikan di kelas-kelas sekolah minggu, anak-anak kecil diajar untuk mengenal Tuhan yang benar. Lewat pengenalan yang benar inilah, anak-anak dituntun untuk memberi dampak kepada sesama sedini mungkin.
Kita bisa melihat dampak mengenal Tuhan yang dialami oleh Ibu Hana dalam 1 Samuel 2:1-3. Setelah bersusah payah, bergumul dalam doa yang panjang pada Tuhan, akhirnya Tuhan mengabulkan permohonan Ibu Hana. Lewat serangkaian persoalan dan pergumulan, akhirnya Ibu Hana mengakui kebaikan dan kemahakuasaan Allah.
…(1) “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. (2) Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita. (3) Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.”
Kita bisa lihat pengakuan Hana tentang Alah yang Mahakudus dan Mahakuasa, juga ucapan syukur Hana dalam ayat 1 dan 2. Namun tidak sampai di situ saja! Dalam ayat yang ke-3, Hana dengan tegas menyatakan supaya jangan sombong dan jangan menghina, karena Allah Mahatahu. Pengenalan terhadap pribadi Allah membuat kehidupan Hana berubah. Hana menjadi paham bahwa Allah mengetahui semuanya, sehingga tidak boleh ada perbuatan-perbuatan dosa yang melanggar hukum Allah. Inilah yang dimaksud dengan dampak mengenal Tuhan.
Mengenal Tuhan saja tidak cukup. Buat apa berkoar-koar memberitakan Injil tapi perbuatan kita kosong? Mengenal Tuhan harus dibarangi dengan upaya melakukan hukum Tuhan, upaya untuk tetap setia dan rendah hati dalam mengiring Tuhan. Inilah dampak mengenal Tuhan yang sesungguhnya.
Sumber gambar : Twitter @WeLiftYourName