Diciptakan Untuk Tujuan Mulia
Pernahkah Saudara bertanya, mengapa dan untuk apa Tuhan menciptakan Saudara? Biasanya orang yang hidupnya baik, sehat, sukses tanpa kesulitan tidak pernah memikirkan pertanyaan itu. Sebaliknya bila seorang mengalami kesulitan dan penderitaan yang sangat berat, pertanyaan ini sering muncul dalam hati. Tuhan mengapa Engkau menciptakan aku kalau hanya untuk menderita seperti ini?
Tentu saja, Allah tidak diam atas pertanyaan ini. Alkitab dengan jelas menjawab pertanyaan itu. Dalam Kejadian 1:26 tertulis,
Berfirmanlah Allah:”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Diciptakan Untuk Tujuan Mulia
Manusia diciptakan untuk berkuasa atas ciptaan Allah, sebuah tujuan mulia. Jadi Allah bukan sembarangan menciptakan manusia. Allah punya tujuan yang jelas dan terperinci menciptakan manusia dan menempatkannya di dunia. Hanya karena jatuhnya manusia dalam dosa, manusia malah menggunakan kuasa yang diberikan Allah untuk menghancurkan sesamanya. Melenceng dari tujuan mulia yang ditetapkan Allah.
Tapi Allah tidak diam saja melihat manusia yang semakin jauh dan jauh melenceng. Allah mengasihi manusia, oleh karenanya Allah datang dalam wujud Yesus Kristus, mati disalibkan menanggung segala akibat dosa dan pelanggaran manusia. Melalui kematian Yesus, kita tidak hanya diselamatkan dari dosa dan maut, tapi kita juga dijadikan kawan sekerja Allah (1 Korintus 3:9).
Melalui kematian Yesus, manusia yang sudah kehilangan tujuan hidupnya diselamatkan, dan diberikan lagi suatu tujuan mulia. Tujuan mulia itu adalah menjadi kawan sekerja Allah, dalam upaya pemberitaan kabar keselamatan kepada seluruh dunia.
Ya, manusia yang dulu rusak dan hancur karena dosa, diambil, diangkat keluar dari lumpur dosa, disucikan, dan dilahirkan kembali untuk suatu tujuan mulia, memberitakan injil keselamatan.
Sumber Gambar : BlogSpot